Padang, Investigasi.news — Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), Prof. Ganefri, Ph.D., secara resmi membuka kegiatan evaluasi hasil Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) tahun 2024. Acara ini berlangsung pada Minggu (1/9) di Batam, dihadiri oleh berbagai perwakilan dari seluruh Pusat Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Indonesia. Peserta meliputi sekretaris pelaksana, koordinator lapangan, koordinator teknologi informasi dan komunikasi (TIK), serta koordinator monitoring dan evaluasi (monev).
Dalam laporannya, Prof. Ganefri mengungkapkan beberapa data penting terkait SNBT 2024. Sebanyak **145 perguruan tinggi** berpartisipasi, mencakup Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Akademik, PTN Vokasi, dan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Terdapat peningkatan partisipasi PTKIN, dari 18 institusi pada 2023 menjadi 26 institusi pada 2024.
Namun, jumlah peserta SNBT mengalami sedikit penurunan dari 803.852 pada 2023 menjadi 785.058 pada 2024. Menariknya, partisipasi peserta difabel juga menjadi sorotan, dengan total **905 peserta difabel** yang terdiri dari 75 tunanetra dan 830 tunadaksa.
“Peningkatan ini mencerminkan upaya inklusivitas pendidikan tinggi di Indonesia, sekaligus menegaskan pentingnya penyelenggaraan seleksi yang transparan dan merata,” ujar Prof. Ganefri, yang juga Rektor Universitas Negeri Padang (UNP) dua periode.
Dari UNP, sejumlah delegasi turut hadir, termasuk:
– Prof. Dr. Ir. Remon Lapisa, ST, M.T, M.Sc. (Sekretaris Pelaksana),
– Dr. rer. nat. Deski Beri, M.Si. (Koordinator Monev),
– Dr. Taali, M.T. (Koordinator TIK), dan
– Dr. Asrul Huda, M.T. (Koordinator Lapangan).
Kegiatan evaluasi ini tidak hanya membahas pelaksanaan teknis SNBT, tetapi juga mengevaluasi potensi perbaikan untuk seleksi berikutnya, termasuk langkah-langkah memperluas aksesibilitas bagi peserta difabel.
Acara ini diharapkan memberikan panduan strategis bagi pelaksanaan SNBT yang lebih baik di masa mendatang, seiring komitmen MRPTNI dan seluruh perguruan tinggi untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.
Za
