Jelang Iduladha, Pedagang Sapi Kurban di Sungai Limau Keluhkan Anjloknya Daya Beli

More articles

Padang Pariaman, Investigasi.News – Menjelang Hari Raya Iduladha 1446 H, para pedagang hewan kurban di Nagari Kuranji Hilir, Kecamatan Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman, mulai resah. Penjualan sapi kurban tahun ini mengalami penurunan drastis dibandingkan tahun sebelumnya.

Salah seorang peternak dan pedagang sapi lokal, Yudi, yang akrab disapa King, menyebutkan bahwa daya beli masyarakat anjlok hingga 50 persen, meski harga hewan kurban tidak mengalami lonjakan berarti.

“Biasanya menjelang Iduladha sudah banyak yang datang lihat sapi, tapi tahun ini sepi. Daya beli masyarakat jauh menurun,” ungkap King saat ditemui di kandangnya di Padang Olo, Rabu (3/5/2025).

Sebagai upaya menarik minat pembeli, King terpaksa menurunkan harga jual sapi kurban. Harga sapi dengan bobot 200 kilogram kini dibanderol antara Rp15 juta hingga Rp17 juta, sedangkan untuk bobot 500–700 kilogram, harga berkisar antara Rp40 juta hingga Rp60 juta.

“Kami sudah sesuaikan harga supaya tetap terjangkau. Tapi tetap saja minat beli masih rendah,” ujarnya.

King juga menyebutkan bahwa banyak stok sapi yang belum terjual, baik yang berasal dari wilayah Padang Pariaman, Kota Pariaman, hingga luar daerah. Menurutnya, tren ini bukan hanya dialami oleh satu dua peternak, melainkan dirasakan merata di tingkat lokal.

Di tengah sulitnya pasar, King menekankan pentingnya pelayanan dan pendekatan etis kepada pembeli sebagai bagian dari strategi mempertahankan kepercayaan pelanggan.

“Kita tetap ramah dan menjaga etika dalam jual beli. Pelayanan terbaik itu penting, supaya pelanggan tetap nyaman meski kondisi pasar lesu,” tambahnya.

Para pedagang berharap ada perbaikan situasi dalam beberapa hari ke depan menjelang puncak penjualan hewan kurban. Mereka juga berharap pemerintah dapat memberikan solusi jangka panjang untuk membantu stabilisasi harga dan mendorong daya beli masyarakat.

Fachri Koto

- Advertisement -spot_img

Latest