Pulang Pisau, investigasi.news – Penjabat (Pj) Bupati Pulang Pisau, Hj. Nunu Andriani, mengambil langkah konkret untuk menanggulangi masalah inflasi yang terus mengancam. Sebagai solusi, Nunu mendorong seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau untuk memanfaatkan pekarangan rumah mereka dalam budi daya hortikultura.
“Untuk mengurangi dampak inflasi, mari kita manfaatkan pekarangan rumah dengan menanam komoditas penyumbang inflasi terbesar, seperti cabai. Kalau pekarangan terbatas, bisa menggunakan polybag. Ini adalah cara kita untuk memenuhi sebagian kebutuhan pokok dari pekarangan sendiri,” ungkap Nunu saat ditemui di Pulang Pisau.
Langkah ini selaras dengan imbauan Gubernur Kalimantan Tengah, H. Agustiar Sabran, yang mengajak masyarakat untuk memulai budi daya secara berkelanjutan, bukan hanya saat inflasi melonjak. “Penting untuk menanam secara intens dan berkelanjutan. Tanam cabai, jagung, atau komoditas lainnya yang dapat membantu stabilitas harga,” tambah Nunu.
Nunu menekankan bahwa lahan yang dikelola dengan baik akan memberikan hasil yang optimal. “Jika lahan semakin sering diolah, hasilnya pasti lebih baik. Jadi, mari kita galakkan gerakan pemanfaatan pekarangan untuk budi daya sayuran yang dapat membantu mengurangi ketergantungan pada pasokan luar,” ajaknya.
Terkait dengan budi daya cabai yang tengah mengalami kendala akibat musim hujan, Nunu mengungkapkan bahwa serangan hama dan kerusakan lainnya sering terjadi. Untuk itu, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Dinas Pertanian untuk mencari solusi agar hasil panen cabai tetap optimal.
“Kami juga akan memastikan distribusi pupuk dan obat-obatan yang dibutuhkan. Kami terus memonitor perkembangan ini. Jika ada penurunan hasil, kami akan segera mengevaluasi dan mencari solusinya,” tandas Nunu.
Zulmi
