Malut, Investigasi.news – Entah sudah berapa kali direhab Masjid Raya Al-Istiqomah Sanana, yang pasti miliaran anggaran daerah sudah digelontorkan untuk anggaran rehab masjid tersebut, dan hampir setiap tahun anggaran ada rehab, namun sayang sepertinya kegiatan rehab masjid ini hanya untuk memuaskan libido orang-orang tertentu, bukan jamaah masjid.
Karena faktanya rehab miliaran pada tahun anggaran 2022 untuk membenahi atap masjid tapi realitanya masih bocor, kemudian tahun anggaran 2023 anggaran rehab miliaran rupiah untuk mengecat dan mempercantik masjid, nyatanya menara dan kubah tidak di cat.
Hujan lebat yang turun beberapa hari lalu menimbulkan genangan air di lantai masjid raya Al-Istiqomah Sanana, akibat atapnya masih bocor.
“Kami bingung, anggaran rehab yang begitu besar kemarin sebenarnya digunakan untuk apa? Kalo kenyataannya masjid masih bocor” ujar salah satu jemaah masjid kepada investigasi (5/4).
Jemaah masjid ini menyesali uang daerah yang begitu besar digelontorkan namun tidak menjadi solusi atas masalah yang terjadi.
Sementara telah dikabarkan sebelum, proyek rehab masjid raya memang diduga jatuh ke orang-orang dekat Bupati, misalnya saja tahun 2022 itu pelaksana pekerjaan disinyalir milik stafsus Bupati Hj. Ema Sabar, kemudian tahun 2023 ini infonya dikerjakan oleh rekan dari Jainudin Umaternate, Kadis PUPR Pemda Kab. Kepulauan Sula.
“Sebenarnya bagi kami jamaah masjid tidak peduli siapa yang mau mengerjakan, itu internal dorang (mereka-red) hanya saja kerjakan dengan amanah, karena ini menyangkut kenyamanan umat dalam beribadah”, tutup jemaah Masjid Raya Al-Istiqomah Sanana.
( RL )