Bengkulu, investigasi.news – Setelah rentetan pemberitaan tajam mengenai praktik sumur bor ilegal ( baca di sini ) pelanggaran keselamatan kerja, hingga janji-janji manis tak ditepati kepada para eks karyawan, PT Bengkulu Kokoh Perkasa (PT BKP) tampak mulai bergerak. Perusahaan yang sebelumnya terkesan abai terhadap aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kini terlihat mulai melakukan pembenahan.
Menurut sumber terpercaya di lapangan, usai sorotan tajam dari investigasi.news, PT BKP mulai memasang spanduk imbauan keselamatan, jalur evakuasi, hingga rambu-rambu prosedur kerja yang sebelumnya nyaris tak terlihat.
“Baru setelah berita-berita itu viral, mereka mulai pasang-pasang jalur evakuasi, spanduk K3, dan semacamnya. Sebelumnya? Hampir nggak ada sama sekali,” ungkap salah satu sumber internal yang enggan disebutkan namanya.
Padahal sebelumnya, eks karyawan secara terang-terangan mengungkap bahwa PT BKP diduga menggunakan sumur bor tersembunyi untuk kebutuhan produksi tanpa izin resmi. Bahkan, sumur bor itu ditutup dengan semen dan disamarkan agar tak terdeteksi. Hal ini diperkuat dengan investigasi lanjutan yang menunjukkan tidak adanya izin sumur bor atas nama PT BKP dari instansi terkait.
Tak hanya itu, para pekerja yang keluar dari perusahaan pun mengaku belum menerima hak-haknya, termasuk uang pisah dan kompensasi sesuai aturan ketenagakerjaan ( baca di sini ). Dalam banyak kasus, mereka hanya diberi janji-janji tanpa kepastian hukum.
Bahkan lebih parah, laporan sebelumnya mengungkap kondisi buruh yang jatuh sakit akibat paparan zat kimia, hingga adanya korban jiwa yang memperkuat dugaan pelanggaran berat atas standar keselamatan kerja dan lingkungan hidup. Sungai di sekitar lokasi juga dilaporkan tercemar.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) pun mengungkap bahwa perusahaan tersebut telah melanggar sejumlah ketentuan lingkungan. (Baca di sini )
Meski PT BKP kini mencoba memperbaiki citranya dengan pembenahan fisik di lingkungan kerja, pertanyaan besar tetap menggelayut: Mengapa baru sekarang? Mengapa setelah suara-suara mantan karyawan menggema dan media turun tangan, baru ada aksi?
Masyarakat kini menanti gerak cepat aparat penegak hukum untuk mengambil tindak lanjut yang lebih tegas. Apakah pembenahan ini sekadar kosmetik menghadapi badai sorotan? Atau benar-benar niat untuk berubah?
Investigasi.news akan terus menelusuri setiap perkembangan kasus ini hingga terang-benderang.
Tim