Harga Beras Naik Pengusaha Kuliner Di Sula Menjerit, Minta Perhatian Dinas Terkait

More articles

Malut, Investigasi.news – Harga Bahan Pokok (Bapok) berupa Beras di Kabupaten Kepulauan Sula naik tak terkendali, alasannya terjadi gagal panen akibat cuaca buruk dibeberapa daerah pemasok beras ke Sula, hal ini tentu menimbulkan keresahan karena beras menjadi konsumsi dasar masyarakat Indonesia, begitu juga di Kepulauan Sula, apalagi dikeluhkan jika naiknya harga beras berbeda dengan harga Bapok lainnya yang bisa kembali turun (fluktuatif), bedanya dengan harga beras jika terlanjur naik maka cenderung tidak turun harga kembali.

Wawan R. Adiharja salah seorang pengusaha kuliner di Kepulauan Sula tepatnya di Kota Kabupaten Sanana mengeluhkan kondisi ini (harga beras naik-red), pasalnya pedagang makanan seperti dirinya akan dilematis, tidak mungkin menaikkan harga makanan atau mengurangi porsi makanan, karena kedua opsi ini tidak populer dan bisa ditinggalkan pelanggan.

“Kondisi ini kita serba salah, keuangan di Sula yang kurang bagus kalo kita naikkan harga makanan akan berdampak pada daya beli, begitu juga kalo kita kurangi porsi makanan yang kita jual”, ujar Wawan kepada Investigasi (9/7).

Lewat media ini Wawan minta perhatian Pemda Kab. Kepulauan Sula, khususnya dinas terkait Disperindagkop dan UKM untuk melakukan operasi pasar untuk mengendalikan harga beras.

“Pemerintah Daerah bisa memperhatikan hal ini, dengan melakukan upaya-upaya untuk mengendalikan naiknya harga beras“, pungkasnya.

Ada 2 hal yang dikhawatirkan dengan kondisi naiknya beras saat ini, yang pertama adalah kemungkinan terus melambung harga beras jika tidak dikendalikan, dan yang kedua adalah jika harga beras terlanjur naik maka susah untuk turun, berbeda dengan harga Bapok seperti Barito (Bawang, Rica, Tomat) itu bisa turun harga.

Senada dengan Wawan pengusaha kuliner di Kepulauan Sula, seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) di Sanana juga mengeluhkan hal yang sama menyangkut naiknya harga beras.

“Iya beras naik, biasa kita biasa beli yang 50 Kg, tapi karena harga naik dan tidak bawa uang cukup terpaksa kita beli yang karung 25 Kg”, sahut Ibu Nana (9/7).

Pantauan media ini dilapangan, kenaikan harga beras berada pada kisaran Rp 30-50 Ribu Rupiah pada setiap karungnya.

1. Beras kwalitas premium ukuran 50 Kg, harga sebelum naik Rp 760.000, naik menjadi Rp 790.000.
2. Beras merk Kupu-kupu harga setelah naik dikisaran Rp 470.000/25 Kg
3. Merk Ikan Terbang Rp 480.000/25 Kg
4. Merk BMW Rp 430/25 Kg.

Sementara itu sampai berita ini ditayangkan, awak media investigasi masih coba mengkonfirmasi pihak Disperindagkop dan UKM untuk menanyakan langkah mereka terkait naiknya harga beras di Kepulauan Sula. RL

- Advertisement -spot_img

Latest