Setiap daerah pasti mempunyai potensi wisata yang ada. Bahkan tak hanya itu saja, potensi alam, budaya, kesenian dan sebuah peninggalan terkadang perlu kita perhatikan, karena hal tersebut saling melengkapi elemen dalam wisata.
Membiarkan saja, itu tidak akan membuat sebuah perubahan. Tujuan dari kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui peningkatan pelayanan kepada masyarakat, pemberdayaan masyarakat, dan peningkatan daya saing daerah.
Tujuan pelaksanaan otonomi daerah ini harus menjadi fokus kebijakan Pemerintah Daerah dalam seluruh proses penyelenggaraan pemerintahan daerah. Untuk memajukan suatu daerah H.Zul Elfian.SH.MSi Walikota Solok pernah menyampaikan bahwa sangat diperlukan professional dalam pengelolaan segala bidang.
Memang bagi Pemerintah Daerah, upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat perkotaan akan lebih difokuskan pada pengembangan perekonomian daerah dalam bidang industri, perdagangan, dan jasa. Dalam hal ini, dibutuhkan kreativitas dan inovasi dari setiap Pemerintah Daerah, terutama dalam mendorong sektor swasta untuk mengembangkan sector pariwisata, industri, perdagangan dan jasa, yang nantinya dapat menyerap tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Hal itu nantinya akan mempermudah pemerintah menata ruang yang dapat mensejahterakan masyarakat, terangnya waktu itu.
Sehingga upaya pengembangan perekonomian daerah dimaksud harus senantiasa mengindahkan ketentuan hukum yang berlaku, karena perilaku kreativitas dan inovatif biasanya bersifat “terobosan “, dapat saja melenceng dari ketentuan peraturan perundangan. Meskipun secara akademik, setiap Kepala Daerah memiliki diskresi kewenangan yakni kebebasan bertindak atau mengambil keputusan bagi pejabat publik berdasarkan pendapat sendiri karena adanya kekosongan ketentuan hukum tata negara, namun diskresi kewenangan ini tidak menjadi alasan penyimpangan terhadap koridor hukum yang berlaku.
Bicara mengenai pengembangan perekonomian masyarakat daerah, menurut salah seorang Budayawan Kota Solok yang juga mantan ketua Karang Taruna Kota Solok Sulvi Alhamdi, S.Pd, menyatakan secara akumulatif, sektor pariwisata mampu memberikan kontribusi terhadap perekonomian di berbagai daerah.
Pemilik Stasiun Radio Swasta Belibis FM ini juga menyebutkan di Kota Solok terdapat beberapa obyek wisata baik berupa objek wisata alam maupun obyek wisata sejarah/budaya yang tersebar pada dua kecamatan di Kota Solok. Bahkan saat ini Obyek wisata alam yang menjadi fokus pengembangan dimasa mendatang kila lihat adalah Taman Rekreasi Pulau Belibis yang terletak di kelurahan Kampung Jawa dan berjarak + 3 km dari pusat kota.
Menurutnya, Pulau Belibis merupakan suatu kawasan wisata yang didukung oleh beberapa objek wisata seperti Taman Pramuka dan Arena Pacuan kuda Ampang Kualo. Pada kawasan ini terdapat sebuah Telaga yang cukup besar yang dulunya hidup sejenis unggas yang dinamakan Burung Belibis. Kawasan ini juga dilengkapi arena, taman burung dan arena bermain anak-anak. Pulau belibis ini memiliki fasilitas pemancingan dan spot foto yang instagrammable seperti dermaga, jembatan gantung, ayunan yang menghadap ke Telaga, bahkan sekarang juga ada balon udara dan masih banyak lainnya. Yang pasti tempat ini juga bisa dijadikan tempat wisata edukasi untuk anak-anak, karena mempunyai mini zoo yang mengoleksi beberapa jenis burung dan unggas. Kita harapkan pada pemerintah hendaknya lokasi pariwisata pulau belibis ini terus dilengkapi dan di kelola secara profesional, terangnya.
Lebih jauh Sulvi menyatakan untuk saat ini, pemerintah daerah Kota Solok dalam pengembangan wisata pulau belibis masih terlihat kurang serius bahkan belum memiliki kebijakan pro rakyat yang berkeadilan, malah cendrung melakukan pembiaran seperti pengelolaan taman rekreasi dan kolan pancing serta sarana perparkiran kendaraan bagi pengunjung, karena sarana wisata ini telah di benahi serta dilengkapi oleh pemerintah Kota Solok dengan ratusan juta dana APBD. Sementara pengelolaan aset wisata Pulau Belibis tersebut hingga saat ini belum menggambarkan suatu terobosan untuk perbaikan ekonomi kerakyatan yang berkeadilan. Contohnya saja, hingga saat ini pengelolaan kolam pancing pulau belibis yang bisa menghasilkan untuk perbaikan ekonomi kerakyatan masih dikelola oleh satu pihak saja, yang seharusnya tidak demikian, pemerintah seakan-akan sengaja memperkaya satu pihak melalui fasilitas wisata yang merupakan aset daerah yang seharusnya dapat dinikmati juga kesempatan pengelolaannya oleh masyarakat Kota Solok pada umumnya. Sehingga percepatan perekonomian Masyarakat melalui pariwisata dapat terwujud. Jangan hanya mampu memperkaya satu pihak untuk pengelolaan wisata aset daerah, berikan kesempatan pada masyarakat secara bergiliran yang memiliki kemampuan atau terobosan untuk kemajuan pariwisata Kota Solok serta dapat juga untuk perbaikan ekonomi masyarakat sekitar.
Menurut Sulvi dalam pengelolaan sarana pariwisata yang ada di daerah, pemerintah daerah jangan terlalu mudah percaya pengelolaan wisata kepada pihak ketiga, apalagi pihak ketiga yang di percaya pemerintah tersebut tidak peduli dengan lingkungan sekitar, bahkan cendrung mencari keuntungan pribadi tanpa harus peduli dengan pemeliharaan aset wisata yang ada.
Hendaknya pemerintah mempunyai kacamata keadilan dalam pengelolaan sarana wisata, masih banyak kok masyarakat kita mampu mengelola secara professional, kota solok kan ada 13 kelurahan atau serahkan ke kelompok masyarakat Tani yang ada di kota solok atau Organisasi Kepemudaan dan sejenisnya. Pemerintah bisa memakai sistim kontrak, dan disini pemerintah bisa melihat sejauh mana tingkat kepedulian masyarakat Kota Solok terhadap pariwisata yang ada, katanya.
Ada banyak sekali tempat wisata Kota Solok ini yang menonjolkan keindahan akan panoramanya, dan Pulau Belibis ialah salah satunya. Pulau Belibis yang merupakan tempat wisata yang paling unik dikarenakan menggabungkan pesona akan keindahan alam dengan adanya fasilitas rekreasi dan para pengunjung yang memilik hobi memancing. Jadi, tempat wisata ini memiliki berbagai macam daya tarik bagi pengunjung, apalagi pengelolaan tempat wisata ini dikelola secara professional oleh tangan-tangan yang terampil serta berinovasi untuk kemajuan perekonomian masyarakat sekitar.
Jika kita mengulik potensi wisata yang ada di Kota Solok ini menurut Kepala Dinas Pariwisata Elvi Basri,SE,MM, selain wisata Pulau Belibis, di Kota Solok juga ada Wisata Air Terjun. Air terjun ini dinamakan Sarasah Batimpo. Kata itu berasal dari 2 kata, “sarasah” yang berarti airterjun, “batimpo” yaitu tertimpa/bertingkat. Wisata air terjun ini berada sekitar 4 kilo dari pusat kota yang terletak di di Kelurahan Laing, Kecamatan Tanjung Harapan Kota Solok.
Bagi yang memiliki jiwa petualang, wisata ini cukup menarik dan menantang untuk dikunjungi. Sebab, untuk menuju lokasi air terjun harus berjalan kurang lebih 500 meter dari tempat parkiran melalui bebatuan yang besar yang dibawahnya dialiri aliran sungai. Dengan suasana alam yang masih asri dikelilingi pepohonan nan rindang tentu perjalanan sebelumnya akan terbayar lunas. Katanya.
Sementara untuk lebih memfokuskan dalam rangka memajukan wisata di Kota Solok menurut Elvi, untuk meningkatkan potensi wisata di Kota Solok kita telah mengadakan pertemuan Forum OPD yang bertujuan untuk mensinergikan prioritas program dan kegiatan pembangunan hasil Musrenbang Kecamatan dengan rancangan Renja Dinas Pariwisata setiap Tahun.
Kegiatan ini juga merupakan wadah bersama antar pelaku pembangunan untuk membahas Peserta dari forum OPD ini diantaranya, menyesuaikan prioritas Renja Dinas Pariwisata dengan alokasi anggaran indikatif yang tercantum dalam rancangan awal RKPD Dinas Pariwisata setiap Tahun, yang penting mari bersama kita majukan daerah kita dengan potensi wisata yang ada sehingga orang banyak mengunjugi kota beras yang kita cintai ini bersama”, jelas kadis lagi.
Potensi Wisata Alam Kota Solok terasa kurang lengkap rasanya jika tidak mengenal Beras Solok yang cukup kondang. Istilah Beras Solok tentu sudah tak asing lagi bagi sebagian masyarakat Indonesia. Beras solok ini memang dikenal memiliki kualitas yang unggul dibanding jenis beras lainnya. Sesuai namanya, tentu pemandangan hamparan sawah cukup mendominasi kala kita berkunjung ke Kota Solok. Nah, bagi yang merasa lapar dan ingin menyantap nikmatnya beras solok ini bisa mengunjungi rumah makan yang ada di sekitar kota. Dan untuk membeli beras ini pun tidak susah untuk menemukannya. Sebab, rata-rata di setiap warung di Kota Solok menyediakan beras berkualitas ini. Tidak hanya itu, pengunjung juga bisa berfoto dengan latar hamparan sawah di Kota Solok. Hasil fotografi kamu juga akan lebih maksimal jika bisa memilih lokasi pesawahan dengan latar Gunung Talang.
Untuk meningkatkan Potensi pariwisata di Kota Solok, Badan Anggaran DPRD Kota Solok Yoserizal.SH dari Fraksi Restorasi Nurani Indonesia menyatakan, pariwisata adalah sektor yang dapat menunjang kemajuan suatu daerah, serta dapat memberikan pengaruh tersendiri bagi perkembangan perekonomian di daerah, bahkan dengan adanya tempat-tempat wisata di daerah memberikan manfaat positif bagi perekonomian masyarakat setempat, serta membantu meningkatkan perekonomian daerah. Pariwisata ikut berkontribusi meningkatkan kemampuan kerja dan usaha.
Dengan adanya pembangunan objek wisata secara langsung dan tidak langsung dapat meningkatkan kesempatan kerja dan usaha. Maka dari itu Pembangunan objek wisata meningkatkan kesempatan kerja misalnya, dilihat dari segi akomodasi, restoran, angkutan wisata, taman rekreasi, dan cenderamata. Nah dengan adanya tempat-tempat wisata juga dapat membantu meningkatkan pendapatan masyarakat. Pengeluaran atau pembelanjaan para pengunjung akan meningkatkan pendapatan dan keuntungan bagi masyarakat setempat, kita yakin masyarakat setempat bisa memanfaatkan tempat-tempat wisata sebagai ladang untuk mencari nafkah. Terangnya.
Lebih jauh Yoserizal menerangkan, untuk memaksimalkan kemajuan Pariwisata di Kota Solok, sangat di harapkan kerjasama sinergis antara Pemerintah Daerah, pihak swasta, dan masyarakat dalam mengembangkan sektor pariwisata di kota solok, agar dapat terwujud manajemen kepariwisataan yang baik pada seluruh bidang pendukung, sehingga dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap daya tarik wisatawan, yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan asli daerah, pendapatan masyarakat, dan berkontribusi pula terhadap peningkatan devisa negara. Peran dan kontribusi sektor swasta harus terus didorong dan difasilitasi dalam pengembangan pariwisata, karena selama ini hampir sebagian besar obyek pariwisata dikelola oleh Pemerintah Daerah. Di suatu provinsi misalnya, lebih dari 90% obyek pariwisata dikelola oleh Pemerintah Daerah. Hal ini akan mengakibatkan tingginya tingkat ketergantungan manajamen obyek wisata terhadap alokasi dana APBD. Katanya.
Dalam mengefektifkan manajemen kepariwisataan, sangat diperlukan pemahaman yang tepat mengenai aktivitas ekonomi pasar dari para pemangku kepentingan lainnya, yaitu dunia usaha dan masyarakat. Pemerintah Daerah perlu memberikan perhatian khusus untuk meningkatkan keberhasilan sektor pariwisata, antara lain dengan mengalokasikan dana APBD yang proporsional untuk membiayai pembangunan infrastruktur kepariwisataan seperti jalan, listrik, dan telekomunikasi/jaringan internet, memfasilitasi masyarakat dan pihak swasta dalam mengelola potensi wisata budaya dan wisata alam, serta promosi dan pemasaran potensi wisata yang ada di daerah. Sinergi tiga pilar manajemen kepariwisataan, yakni Pemerintah Daerah, pihak swasta, dan masyarakat, merupakan kekuatan utama dalam meningkatkan perkembangan sektor kepariwisataan di daerah. Kelemahan peran dari salah satu pilar, akan sangat menghambat upaya pengembangan kepariwisataan, salah satunya yang paling utama dan sering menjadi persoalan mengenai pembebasan lahan untuk pengembangan kepariwisataan.
Untuk mengembangkan Potensi Wisata Daerah kita perlu mengenali dulu potensi yang ada secara bersama, upayakan mengajak seluruh anggota warga agar mereka sadar akan potensi yang mereka punyai, publikasikan baik secara langsung ataupun dengan media, Pengelolaan Prasarana dan sarana Wisata serta di management oleh orang-orang yang memahami atau sadar akan kebutuhan wisata, Pemerintah harus melakukan monitoring terhadap segala sesuatunya yang berkaitan dengan perkembangan Pariwisata Daerah.
Peserta Lomba Feature Dinas Kominfo Pemko Solok
Nama : Wahyu Yudistira.(Ega/Bram Pratama)
Ka. Biro Kota SolokMedia: Investigasi.News