Malut, Investigasi.news – Masalah sampah yang tidak pernah selesai ternyata membawa keprihatinan bagi Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM) Cab Kepulauan Sula, secara tegas Bung Fandi Norau (Ketua GPM Sula) meminta Bupati Sula Fifian Adeningsi Mus untuk mengevaluasi Kepala DLHKP (Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan) Pemda Kab. Kepulauan Sula.
“Ini bukan pertama kali Pejabat yang menangani sampah abai sehingga terus dikoreksi bahkan diprotes masyarakat, amatan kami dari GPM bahwa persoalan sampah ini bukan karena salah masyarakat, masyarakat sudah membuang sampah dengan bijak, di tempat sampah yang telah disediakan”, ujar Bung Fandi, pria yang tidak asing lagi didunia pergerakan Maluku Utara (13/3).
Lebih lanjut Bung Fandi menilai masalah utamanya adalah lambannya pengangkutan sampah dari TPS di kota-kota Sanana ke TPA di Wai Kalopa di Sanana Utara.
“Coba perhatikan, itu masyarakat sudah benar buang sampah, pada bank sampah, pada TPS yang disediakan, hanya saja telat diangkut sehingga menumpuk, menjadi sasaran predator atau ternak liar, kemudian berceceran, berhamburan, menimbulkan bau tidak sedap (busuk) sampai kepada potensi menghadirkan berbagai macam penyakit”, ungkap Bung Fandi.
Coba saja kalo sampah diangkut sehari 2 kali, pada pagi dan sore hari, atau minimal sehari satu kalo, bukan berhari-hari baru diangkut, maka yang terjadi penumpukan sampah.
“Jika pagi diangkut, itu menyangkut sampah dari produksi malam hingga pagi hari, kemudian dijadwalkan lagi pengangkutan, untuk mengangkut sampah produksi dari pagi sampai sore dan terus begitu, saya pastikan tidak ada lagi sampah yang menumpuk, bahkan berhamburan seperti yang sering kita saksikan”, tutup Bung Fandi Ketua GPM Sula.
Sementara itu dapat diinformasikan, menyangkut persoalan sampah di Kab. Kepulauan Sula sampai hari ini belum terurai, bahkan Bupati FAM sempat mengganti pejabat terkait namun hasil untuk menjadikan kota Sanana bebas sampah itu masih sebatas harapan.
rL