Ini Upaya Legislator Kota Solok Dalam Mempertahankan Khazanah Budaya

Baca Juga


Kota Solok. Investigasi.News

Mempertahankan serta melestarikan Tradisi dan Khazanah budaya yang menopang ajaran dan syiar agama, sehingga budaya dapat menjadi bagian dari infrastruktur agama, menjadi tanggung jawab masyarakat adat yang berbudaya.

Seperti yang terus dilakukan oleh masyarakat kota Solok, dipimpin oleh pemangku jabatan yang ada, sampai saat ini masih tetap mempertahankan tradisi dari leluhurnya. Salah satunya memanjadkan do’a, dan berjalan mengelilingi hamparan persawahan sambil membaca Shalawat Nabi.

Tradisi ini dinamakan ritual Tolak Bala, dilakukan untuk mengusir hama atau wabah penyakit tanaman, serta untuk meningkatkan hasil panen masyarakat.

Ritual Tolak Bala yang dilakukan satu kali dalam setahun itu, juga merupakan wujud atau bentuk ungkapan dari rasa Syukur atas segala Nikmat yang telah Allah berikan.

Budaya yang tetap terjaga itu, dalam pelaksanaannya dipandu oleh salah seorang ulama, dan diikuti oleh puluhan masyarakat petani, serta masyarakat lainnya tampa membedakan status sosial yang dimilikinya.

Seperti yang dilaksanakan pada Kamis, 14 Oktober 2021, di sepanjang hamparan persawahan KTK. Tolak Bala turut diikiuti oleh ketua DPRD kota Solok, Hj.Nurnisma, ketua LKAAM, serta ketua Bundo Kanduang kota Solok, sementara itu Tolak Bala diselenggarakan oleh Yoserizal, yang merupakan salah seorang Legislator kota Solok, dan sekaligus mengetuai Partai Nasdem di kota setempat.

Dari keterangan yang disampaikan Legislator itu, sebagai masyarakat adat yang berbudaya, berkewajiban untuk menjaga dan melestarikannya, sehingga nilai nilai itu tetap eksis ditengah kehidupan masyarakat.

Keberhasilan suatu bangsa, Suku, atau daerah, juga dipandang dari kemampuannya merawat karakter yang beraneka ragam, dan menjadi ciri khas atau keunitkan yang dimiliki oleh bangsa, Suku, atau daerah itu sendiri. Dan itulah yang disebut nilai nilai dalam kehidupan yang diwariskan secara turun temurun.

Dan menurut ketua Partai Nasdem kota Solok tersebut, karakter yang beraneka ragam itu, harus dapat dijadikan sebagai alat pemersatu bangsa, sehingga menjadi suatu kekuatan yang utuh.

Sementara itu nada serupa juga disampaikan oleh ketua DPRD kota Solok, menurut Hj.Nurnisma, masyarakat adat yang berbudaya adalah, Komunitas yang harus menjaga nilai nilai budaya secara turun temurun.

Dan selain itu dikatakannya, masyarakat adat merupakan masyarakat yang hidup dalam suatu wilayah yang memiliki leluhur yang sama, dan untuk menghormati dan menghargai jasa para leluhur itu, kita berkewajiban menjaga dan terus melestarikan tradisi yang telah menjadi aset budaya tersebut.

Apa yang telah digerakan oleh masyarakat tersebut, wajib didukung dan mendapat perhatian dari pemerintahan setempat, sebab kegiatan itu merupakan bagian dari tupoksi pimpinan daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan, ungkap ketua DPRD kota Solok mengakhiri.

(Gia)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest

More articles