Pariaman, investigasi.news – Insiden tidak menyenangkan menimpa Ari, seorang wartawan investigasi.news, saat sedang meliput kejadian kecelakaan di wilayah Sungai Limau. Dalam menjalankan tugas jurnalistiknya, Ari mendapat perlakuan kurang menyenangkan dari seorang anggota Satuan Lalu Lintas (Lantas).
Menurut keterangan Ari, insiden bermula ketika ia bertanya kepada anggota polisi di lokasi mengenai kronologi kejadian kecelakaan. Pertanyaan sederhana itu dijawab dengan singkat, “Ambo baru tibo, alun tau lai,” (saya baru sampai dan belum tau).
Tidak ingin mengganggu, Ari melanjutkan pekerjaannya dan bertemu rekannya, Imran, wartawan Padang TV, yang juga bertugas meliput peristiwa tersebut. Imran kemudian bertanya kepada Ari tentang informasi kecelakaan. Ari menjelaskan bahwa ia belum mendapatkan informasi pasti dari pihak kepolisian. Imran menyarankan agar Ari mencoba bertanya lagi untuk mendapatkan kejelasan.
Ketika Ari kembali bertanya kepada anggota Lantas yang sama, ia malah mendapat respons tidak menyenangkan. Anggota tersebut menjawab dengan nada tinggi dan berkata, “Ang jan tes-tes den, aden ko jan lo ang uji-uji!” (Kamu jangan menguji saya, jangan coba-coba menguji saya!)
Nada keras anggota Lantas itu menarik perhatian masyarakat di lokasi kejadian. Ari mencoba meredakan situasi dengan mengatakan, “Alah pak, jan model itu, ambo hanyo batanyo, (Pak, jangan begitu, saya hanya bertanya). Namun, anggota polisi tersebut malah melontarkan makian dan berkata, “Dari tadi ang den caliak, gaya ang la gadang-gadangan, jan mentang-mentang ang urang siko aden ang tes-tes lo! Pan\*\*tk!”, ucapnya.
Mendapati situasi ini, Ari langsung pergi karena malu di lihat masyarakat.
Situasi ini akhirnya diredam oleh Mulyadi, seorang Bhabinkamtibmas Sungai Limau, yang menenangkan rekannya. Namun, insiden itu meninggalkan kesan kurang menyenangkan bagi Ari. Ia mengaku malu dan khawatir dengan potensi ancaman atau perlakuan lebih lanjut yang mungkin terjadi akibat kejadian ini.
Rekannya, Imran, mencoba menenangkan Ari dengan mengatakan bahwa perlakuan seperti itu kerap dialami wartawan di lapangan. “Biasa itu, bang, kita di lapangan memang sering menghadapi situasi seperti ini,” ujarnya.
Kejadian ini turut disaksikan beberapa pihak, termasuk seorang anggota intel Kodim bernama Dedi, yang turut mencoba meredakan situasi. Ari memilih untuk menghindari konflik lebih lanjut dan fokus menyelesaikan tugas liputannya.
Menanggapi insiden tersebut, Pimpinan Redaksi Investigasi.News, Suci Martia, menyampaikan keprihatinannya atas perlakuan yang diterima Ari saat melaksanakan tugas.
“Kami sangat menyayangkan insiden ini. Wartawan bertugas untuk menyampaikan informasi kepada publik dan seharusnya mendapatkan dukungan, bukan malah diintimidasi atau diperlakukan secara tidak pantas. Kejadian seperti ini mencederai semangat profesionalisme dan hubungan baik antara aparat dan media,” ujar Suci.
Suci juga menegaskan bahwa Investigasi.News akan memastikan keamanan dan perlindungan bagi semua jurnalisnya.“Kami akan berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk meminta klarifikasi dan mendorong agar kejadian serupa tidak terulang. Wartawan adalah mitra dalam membangun keterbukaan informasi, bukan lawan,” tutupnya.
Afridon