Kabupaten Malang, Investigasi.news – Bupati Malang Drs. H. M. Sanusi, M.M. menutup rangkaian program Sambang Desa Gotong Royong Bangun Desa (Samdesgotro) dengan gebrakan tegas. Kegiatan yang digelar di Kecamatan Gedangan, Kamis (17/7/2025), bukan sekadar kunjungan seremonial—melainkan aksi nyata menjemput aspirasi rakyat, menegaskan arah pembangunan, dan memperkuat sinergi antara Pemkab Malang, TNI, POLRI, dan masyarakat.
Bupati Sanusi memulai kunjungan dengan meresmikan wisata Gunung Gede di Desa Sumberejo. Ia menegaskan bahwa pengembangan sektor wisata menjadi prioritas RPJMD Kabupaten Malang ke depan, terutama mendukung kawasan Jalur Lintas Selatan (JLS) dan akses wisata Balekambang-Gondanglegi yang ditarget rampung 2026.
“Wisata Gunung Gede ini harus jadi penopang wisata JLS. Tapi ingat, pengembangannya harus berbasis kearifan lokal dan keberlanjutan,” tegas Sanusi.
Komitmen Pemkab Malang diperkuat dengan dukungan Dinas Lingkungan Hidup melalui program pemulihan lingkungan, rehabilitasi tanah, dan edukasi kepada masyarakat lokal, termasuk implementasi aplikasi m-water dan program SIMPLEBANG.
Kunjungan dilanjutkan ke sentra Batik Sujo (Batik Sumberejo) yang merupakan simbol budaya lokal Gedangan. Sanusi mendorong agar warisan budaya ini dikembangkan menjadi produk unggulan yang menembus pasar nasional dan internasional.
Tidak hanya itu, ia juga meninjau UMKM Kue Pluntir di Desa Segaran, menggambarkan geliat ekonomi desa yang patut didorong naik kelas. Sanusi menjanjikan bantuan alat produksi dan dukungan promosi digital bagi UMKM lokal.
Di Desa Girimulyo, Abah Sanusi meninjau unit penggemukan sapi sebagai bentuk dukungan sektor peternakan. Ia menyebut peternakan sebagai tulang punggung ekonomi desa yang harus terus diperkuat.
Semangat gotong royong ditunjukkan lewat lintas jalur offroad bersama OPD ke titik-titik terpencil. Bupati menegaskan bahwa dirinya tak ingin pembangunan hanya sebatas laporan atau formalitas.
“Saya tidak mau kepala dinas cuma habiskan anggaran tanpa hasil. Produk nyatanya mana? Kalau tidak mau ikut, akan saya tinggal!” tegas Sanusi dengan nada tinggi.
Rangkaian kegiatan ditutup di Pantai Tanjung Penyu, tempat Bupati Sanusi bersama Kapolres Malang AKBP Danang Setiyo P.S., Wakil Ketua DPRD Sudarman dan H. Kholiq serta jajaran OPD melepaskan 50 tukik ke laut lepas sebagai simbol kepedulian terhadap konservasi.
Dalam refleksinya, Sanusi menyebut pelaksanaan Samdesgotro di 33 kecamatan telah membuka banyak mata akan potensi desa. Namun ia mengingatkan, kepuasan adalah musuh utama kemajuan.
“Jangan hanya menggugurkan kewajiban. Pegang teguh prinsip 5K: Kerja Keras, Kerja Ikhlas, Kerja Cerdas, Kerja Tuntas, dan Kerja Prestasi. Prinsip ini sudah diadopsi Kementerian Ekraf, jangan sampai kita yang memulai justru tertinggal,” pungkasnya.
Samdesgotro bukan hanya agenda Bupati turun ke desa. Tapi sebuah gerakan untuk membangun dari akar, mendengar langsung suara rakyat, dan memastikan pembangunan tidak hanya dinikmati kota—melainkan dirasakan merata hingga pelosok desa.
Guh