Solok, investigasi.news- Mengawali minggu pertama tahun ajaran 2025/2026 pasca Matsama, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Solok melaksanakan upacara bendera pada Senin pagi (21/7) di lapangan utama madrasah. Upacara ini diikuti oleh seluruh Pendidik , Tenaga kependidikan, dan peserta didik dari semua jenjang kelas, sebagai bentuk implementasi nilai-nilai kedisiplinan, nasionalisme, dan integritas sejak dini.
Bertindak selaku pembina upacara adalah Kepala Tata Usaha MAN 2 Solok, Amri, M.Pd.I, yang dalam amanatnya menekankan pentingnya penerapan Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI WBK) di lingkungan madrasah dan dalam kehidupan siswa sehari-hari.
Pelaksanaan upacara ini menjadi salah satu agenda rutin madrasah sekaligus sebagai sarana pendidikan karakter. Adapun petugas upacara berasal dari pengurus OSIM MAN 2 Solok, dibawah binaan Tessy Oktiamida, M.Pd yang dengan sigap dan tertib menjalankan tugas mereka, mulai dari pengibaran bendera, pembacaan teks Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, janji siswa, hingga doa penutup.
Dalam amanatnya, Amri mengajak seluruh siswa dan warga madrasah untuk menjadikan nilai-nilai kejujuran dan tanggung jawab sebagai bagian dari budaya sekolah yang harus dijaga dan dilestarikan. Ia menegaskan bahwa ZI WBK bukan hanya jargon administratif, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata, baik oleh pendidik maupun peserta didik.
“Membangun madrasah yang bersih dari praktik korupsi dimulai dari diri kita sendiri. Jujur dalam mengerjakan tugas, bertanggung jawab terhadap waktu, dan tidak menyalahgunakan fasilitas sekolah adalah bentuk sederhana dari implementasi nilai-nilai ZI WBK,” ujar Amri dengan tegas.
Memperkuat pesannya, Amri membawakan kisah teladan Umar bin Khattab, khalifah kedua dalam sejarah Islam, yang terkenal akan integritas dan ketegasannya dalam menjalankan amanah.
“Umar bin Khattab bahkan tidak menggunakan lampu milik negara saat membahas urusan pribadi. Ia mematikannya dan menggantinya dengan lampu pribadi. Hal ini menunjukkan bahwa kejujuran dan akhlak dalam memisahkan urusan pribadi dan kepentingan umum adalah nilai dasar yang harus diteladani oleh kita semua,” ungkapnya.
Kegiatan upacara ini sekaligus memperkuat komitmen MAN 2 Solok dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung implementasi reformasi birokrasi di sektor pendidikan. Sebagai lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Kementerian Agama, MAN 2 Solok mendukung penuh program pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
Kepala Madrasah melalui bagian Tata Usaha juga terus mendorong terciptanya tata kelola madrasah yang transparan, akuntabel, dan berorientasi pada pelayanan prima.
Upacara yang berlangsung selama kurang lebih 45 menit ini berjalan dengan khidmat dan tertib. Seluruh peserta menunjukkan kedisiplinan dan keseriusan dalam mengikuti rangkaian kegiatan. Ini menunjukkan bahwa nilai-nilai nasionalisme, religiusitas, dan integritas telah menjadi bagian dari budaya positif madrasah.
Guru dan tenaga kependidikan yang hadir juga memberikan contoh nyata dalam kedisiplinan, yang diharapkan dapat diteladani oleh seluruh peserta didik.
Dengan terselenggaranya upacara ini, MAN 2 Solok berharap dapat terus menanamkan nilai-nilai karakter dan integritas, serta membentuk generasi muda yang unggul, berakhlak mulia, dan siap menjadi pelopor perubahan di masyarakat. (Red. Wahyu)