Padang, Investigasi.News — Kepulangan Kombes Pol Marsdianto ke Ranah Minang bukan sekadar rotasi jabatan. Ia kembali ke tanah kelahirannya dengan satu misi penting: membangun sinergi pengamanan laut yang tangguh, humanis, dan berpihak kepada masyarakat pesisir. Perwira tinggi Polri asal Bukittinggi ini kini menjabat sebagai Direktur Polairud Polda Sumbar sejak Mei 2025.
Dalam suasana hangat dan penuh keakraban, Kombes Marsdianto menerima para jurnalis di ruang kerjanya, Selasa (22/7/2025). Di antara tawa santai dan aroma kopi hitam yang disuguhkan, hadir pula Brigadir Vina—sosok Polwan muda yang turut mencairkan suasana pertemuan tersebut. Turut hadir jurnalis Afridon (Beritaeditorial.com) dan Mebri Tanjung (InvestigasiNews.com) dalam momen silaturahmi tersebut.
“Saya pulang kampung, dan saya ingin ikut menjaga laut Sumatera Barat, tanah tempat saya dibesarkan,” ujar Marsdianto, mengenang masa kecilnya di Padang, di mana ia sempat menimba ilmu di SMPN 9 Aur Duri dan SMAN 1 Padang hingga lulus pada 1994.
Marsdianto menegaskan, tugas pengamanan laut tidak bisa hanya mengandalkan institusi kepolisian. Media, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan harus berjalan beriringan.
“Polairud terbuka untuk kolaborasi dengan media. Kami sadar peran jurnalis sangat penting dalam membangun kesadaran publik. Kalau Mabes Polri datang ke Sumbar, kita juga sudah siapkan lokasi pendaratan pesawat dinas, semua kita siapkan dengan sinergi,” jelasnya dengan nada bersahabat namun penuh ketegasan.
Kombes Marsdianto membawa paradigma baru: bahwa menjaga laut tidak cukup dengan patroli dan penindakan, tetapi juga harus dilandasi empati dan komunikasi yang baik.
Dengan garis pantai yang panjang dan tantangan wilayah laut seperti Mentawai, Pesisir Selatan, dan perairan lepas lainnya, Polairud Sumbar memiliki medan tugas yang kompleks. Namun Marsdianto tak gentar.
“Laut itu bukan sekadar garis batas negara. Ia adalah rumah bagi jutaan masyarakat pesisir. Di situlah negara harus hadir, bukan hanya menindak, tapi juga mendidik dan melindungi,” katanya.
Dari mencegah penyelundupan, penangkapan ikan ilegal, patroli pengamanan laut, SAR, hingga pengawasan ekosistem laut dan pengamanan event seperti Festival Tabuik di Pariaman—semuanya menjadi bagian dari tanggung jawab besar Polairud Sumbar.
Dengan pengalamannya di Mabes Polri dan rekam jejak sebagai perwira yang humanis, Marsdianto hadir membawa semangat baru. Ia membangun pengamanan laut yang tidak hanya berbasis data dan sistem, tetapi juga berbasis hati.
“Kalau kita jaga laut dengan hati, maka masyarakat pun akan merasa aman, dilindungi, dan dihargai,” tuturnya menutup silaturahmi dengan senyum khasnya.
Kini, di bawah kepemimpinan Kombes Marsdianto, Polairud Sumatera Barat tidak hanya melihat laut sebagai wilayah patroli, tetapi sebagai rumah besar yang harus dijaga bersama—dengan rasa, kerja nyata, dan kolaborasi semua pihak.
Mebri