Dalam Hening, Ku Kenang Masa Depan Negeri Dan Generasi

More articles

Malut, Investigasi.news – Dalam keheningan malam, aku termenung. Angin berbisik pelan, seakan membawa kisah tentang masa lalu dan impian tentang masa depan. Di balik sunyi, pikiranku melayang pada satu hal yang tak pernah lepas dari hatiku-masa depan negeri dan generasi ini.

Aku memandang wajah-wajah muda yang penuh harapan, mata mereka memancarkan semangat yang menyala-nyala. Namun, di balik itu, ada keresahan yang tak dapat kupungkiri. Aku melihat mereka tumbuh dalam dunia yang semakin menuntut, dalam realitas yang tak selalu berpihak pada mereka. Apakah mereka akan memiliki kesempatan yang layak? Apakah mereka akan mampu melampaui keterbatasan yang ada?

Namun, di tengah impian dan harapan itu, aku tak bisa menutup mata terhadap kenyataan. Kebijakan kekuasaan yang seharusnya menjadi tumpuan bagi masa depan generasi ini justru sering kali tak berpihak pada negeri dan generasi yang kucintai.

Para pemegang kekuasaan, dengan segala janji manisnya, kerap lupa pada akar dari kebijakan yang mereka buat. Keputusan yang seharusnya berlandaskan kepentingan rakyat justru lebih sering menguntungkan segelintir orang. Pembangunan yang digembar-gemborkan, seolah demi kesejahteraan bersama, nyatanya lebih banyak memberi ruang bagi kepentingan mereka yang sudah berkuasa.

Aku melihat bagaimana sumber daya negeri ini dieksploitasi tanpa mempertimbangkan keberlanjutan. Aku menyaksikan bagaimana kebijakan ekonomi yang dibuat justru menambah jurang ketimpangan. Aku mendengar keluhan mereka yang kehilangan tanah, kehilangan hak, bahkan kehilangan harapan. Negeri ini seakan terus diuji oleh ketidakadilan yang lahir dari keputusan-keputusan yang tak berpihak.

Dalam hening, aku merenungkan semua ini. Apakah kekuasaan memang hanya tentang kepentingan segelintir orang? Apakah negeri dan generasi ini harus terus berjalan dalam siklus yang sama, di mana mereka yang berkuasa hanya memperkaya diri sementara rakyat kecil tetap berjuang sendirian?

Tapi aku tak ingin berhenti di sini. Cinta pada generasi dan negeri ini memaksaku untuk tetap percaya bahwa perubahan masih mungkin terjadi. Aku ingin suaraku didengar, bukan sebagai seruan kosong, tetapi sebagai panggilan untuk kesadaran. Negeri ini berhak mendapatkan kebijakan yang adil. Generasi ini berhak atas masa depan yang lebih baik.

Cinta ini, yang tak bisa kubendung, mendorongku untuk terus berjuang. Aku tak ingin hanya menjadi saksi tanpa tindakan. Aku ingin menjadi bagian dari mereka, mendengar kegelisahan mereka, memahami impian mereka, dan jika mungkin, membuka jalan bagi masa depan yang lebih baik.

Karena cinta ini, aku tak bisa tinggal diam. Aku ingin memastikan bahwa generasi ini tidak hanya menjadi penonton dalam perubahan zaman, tetapi juga pelaku yang mampu menentukan nasibnya sendiri. Aku ingin melihat mereka berdiri tegak, menghadapi tantangan dengan penuh keyakinan, dan mengukir sejarah dengan tangan mereka sendiri.

Maka, dalam hening malam ini, aku berjanji pada diriku sendiri. Aku akan terus berjalan, terus berjuang, dan terus mencintai. Sebab, masa depan negeri dan generasi ini adalah amanah, olehnya perjuangan ini belum selesai.

Oleh: Mohtar Umasugi
(Akademisi Kepulauan Sula)

- Advertisement -spot_img

Latest