Bintuni, Investigasi.news – Infrastruktur jalan nasional di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat kembali jadi sorotan tajam. Bahu jalan di sejumlah titik mengalami amblas parah, hingga membahayakan keselamatan pengguna jalan. Namun hingga kini, pejabat terkait termasuk PPK dan Kasatker Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XVII Manokwari memilih bungkam, seolah tak peduli dengan kondisi lapangan yang mengancam nyawa.
Pantauan Investigasi News di lapangan menunjukkan sisi jalan nasional tersebut longsor dan menggantung, mengakibatkan badan jalan utama menyempit dan sangat rawan bagi kendaraan, terutama roda dua. Kondisi ini semakin berbahaya saat malam hari dan musim hujan, karena minimnya penerangan dan penanda.
Selain bahu jalan yang amblas, minimnya sistem drainase juga memperburuk situasi. Air hujan menggerus lapisan tanah tepi jalan, meninggalkan kerikil, tanah lepas, dan potensi longsor susulan.
“Ini jalan utama, tapi dibiarkan rusak begitu saja. Bahaya sekali kalau ada kendaraan melintas saat hujan malam,” ujar salah satu warga pengguna jalan yang enggan disebutkan namanya.
Hingga berita ini ditayangkan, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 4.3 Satker PJN Wilayah IV Bintuni, Alberth Telehala belum memberikan tanggapan.
Kunjungan langsung ke Kantor BPJN XVII Manokwari juga tidak membuahkan hasil. PPK dan Kasatker tak berada di tempat, dan tidak satu pun pejabat menggantikan mereka untuk memberikan penjelasan resmi.
Sikap diam ini menimbulkan tanda tanya besar: Apakah proyek jalan nasional ini benar-benar diawasi dengan baik? Dan mengapa tidak ada tanggapan saat infrastruktur negara mengalami kerusakan serius?
Masyarakat Teluk Bintuni menilai kerusakan ini adalah bukti lemahnya pengawasan dan tanggung jawab moral pihak pelaksana proyek jalan nasional. Warga mendesak Kementerian PUPR untuk segera turun tangan, mengaudit proyek ini secara menyeluruh, dan mempercepat perbaikan sebelum kerusakan semakin meluas dan memakan korban.
“Kalau proyek ini dibiarkan seperti ini, jangan salahkan warga kalau terjadi kecelakaan. Negara harus hadir sebelum nyawa melayang,” ujar tokoh masyarakat setempat.
Investigasi.news akan terus menelusuri siapa yang sebenarnya bertanggung jawab atas proyek jalan nasional yang amburadul ini, serta mengejar pertanggungjawaban pejabat-pejabat yang sejauh ini menghindari publik dan media.
John