Proyek Pembangunan Gedung Kuliah ISI Mangkrak di 13% PPK; Rekanan Tidak Sanggup Menyelesaikan

More articles

Padang Panjang, Investigasi.news – Proyek pembangunan Gedung Kuliah Bersama Tahap I milik Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang di Korong Tarok, Nagari Kapalo Hilalang, Kecamatan 2×11 Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman, resmi putus kontrak. Proyek bernilai hampir Rp50 miliar ini hanya mencapai progres 13%, sebelum akhirnya dihentikan karena ketidakmampuan pihak rekanan menyelesaikan pekerjaan.

Pejabat Pembuat Komitmen Doni ditemui jum’at (13/06) pagi di Gedung Rektorat kampus ISI Padang panjang membenarkan bahwa Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Bersama Tahap I di Korong Tarok Kanagarian Kapalo Hilalang Kecamatan Kayu Tanam Kabupaten Padang Pariaman itu sudah Putus Kontrak alias mangkrak.

“Iya benar, Penyedia tidak sanggup menyelesaikan paket pekerjaan hingga waktu pelaksanaan berakhir, karena tidak kuat dukungan anggaran perusahaan” katanya.

Selaku PPK dirinya terus melakukan pengawasan ke lapangan sehingga pada waktu yang ditentukan penyedia tidak mampu menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Peringatan berupa Surat Peringatan 1 hingga surat peringatan 3 diberikan dan pada akhirnya berdasarkan hasil keputusan bersama tim baik dari pengawas, konsultan, dinas pupr propinsi, bidang DATUN di kejati sumbar proyek tersebut hitungan terakhir pada bobot 13%.

“selaku PPK saya selalu memberikan peringatan kepada penyedia dengan melayangkan Surat Peringatan 1 hingga akhirnya Penyedia sendiri tidak sanggup menyelesaikan pekerjaannya, dan hanya berkisar di bobot pekerjaan 13%.

Penghitungan bobot pekerjaan itu dinyatakan 13% setelah tim bersama Konsultan Pengawas, dinas pupr sumbar dan pendamping hukum dari kejaksaan tinggi sumbar melakukan penghitungan, akhirnya terhenti di bobot pekerjaan 13% dan yang hanya dibayarkan sebesar Rp. 5 milyar lebih dan perusahaan tersebut kami blacklist selama 1 tahun ke depan” terangnya.

Dengan mangkraknya proyek tersebut Doni mengatakan akan diupayakan lanjutan pembangunannya.

“Kami akan berupaya mencari anggaran untuk dapat menyelesaikan proyek tersebut dan kini pak rektor tengah berada di jakarta guna berjuang mencari anggaran” imbuhnya.

Terpisah, Iswadi selaku Wakil Rektor ISI padang panjang menyesalkan dengan mangkraknya proyek pembangunan gedung kuliah bersama tahap I itu.

“Kami susah payah meminta anggaran ke pusat hingga akhirnya pusat mengabulkan anggaran sebesar Rp. 50 milyar untuk dilakukan pembangunan gedung kuliah bersama tahap I itu.

Tapi apa hendak dikata, penyedia sendiri tidak mampu menyelesaikan pekerjaan, dan kami hanya menerima, sebab proses tender itu di kementrian dan kami di sini hanya panitia teknis pekerjaan di lapangan” Ujarnya.

Diketahui, Tujuan Pembangunan ini untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan fasilitas di ISI Padang Panjang, serta mendorong perkembangan ekonomi di kawasan Tarok City.

Selain itu Rencananya,selain gedung kuliah, juga akan ada beberapa bangunan baru lainnya di Tarok City, termasuk rumah sakit.

siapa yang bertanggung jawab atas mangkraknya proyek pembangunan gedung tersebut yang menelan anggaran milyaran rupiah akan dibiarkan begitu saja, sementara uang negara sudah terlanjur di keluarkan membayarkan bobot pekerjaan yang hanya mencapai 13%.

Bagaimana kelanjutannya nanti kita kupas di edisi khusus “Proyek Mangkrak, Ala Pembangunan Gedung Kuliah Bersama Tahap I Kampus ISI”. Red

- Advertisement -spot_img

Latest