Pasaman, investigasi.news– Dinas Pertanian Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, melaporkan hasil produksi padi di daerah tersebut selama periode Januari hingga Agustus 2025 mencapai 95.748,88 ton.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Pasaman, Ambi Yoan Arimanto, di Lubuk Sikaping, Senin, menyebutkan bahwa pihaknya terus berupaya meningkatkan hasil panen guna mendukung program Swasembada Pangan Nasional.
“Produksi sementara sampai Agustus 2025 tercatat sebanyak 95.748,88 ton Gabah Kering Giling (GKG). Angka ini meningkat 18,85 persen dibandingkan capaian Januari-Juni 2024,” ujarnya.
Ia menambahkan, luas panen sementara hingga Agustus 2025 mencapai 20.474,38 hektare, dengan konversi produksi beras sebesar 55.440,79 ton.
Pemerintah Kabupaten Pasaman menargetkan produksi padi tahun ini sesuai program UPSUS Swasembada Pangan, yakni 205.627 ton, dengan luas tanam yang direncanakan mencapai 42.839 hektare.
“Target produksi padi di Pasaman tahun ini memang cukup besar untuk mendukung ketersediaan pangan nasional,” jelasnya.
Sebagai perbandingan, pada tahun 2024 luas tanam padi di Pasaman hanya 18.209,15 hektare dengan total produksi 77.698,18 ton. “Kita berharap target tahun 2025 dapat tercapai secara maksimal,” katanya.
Ia menegaskan, berbagai upaya akan dilakukan untuk mencapai target tersebut, antara lain melalui optimalisasi lahan, perluasan areal tanam padi ladang, percepatan pengolahan tanah dengan dukungan alat dan mesin pertanian (alsintan), serta penerapan intensifikasi yang lebih tepat.
Selain itu, Pemkab Pasaman juga berencana memperkuat kerja sama dengan kelompok tani, penyuluh pertanian, dan lembaga terkait agar distribusi sarana produksi pertanian seperti benih unggul, pupuk, serta pestisida dapat lebih merata dan tepat waktu. Dengan dukungan tersebut, diharapkan kualitas panen semakin baik dan kesejahteraan petani turut meningkat. (Mc/Rismainaldi)


