Natal di Tengah Bencana: Pengungsi Lewotobi Bertahan di Posko

Baca Juga

NTT, Investigasi.newsBencana letusan Gunung Lewotobi Laki-laki, yang terletak di Nurri, Kecamatan Ilebura, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) beberapa waktu lalu memaksa ratusan warga mengungsi. Hingga malam Natal ini, 24 Desember, pengungsi masih bertahan di posko darurat.

Sebanyak lima posko tersebar di Ilegerong, Bokang, Kobasoma, Lewolaga, dan Konga. Desa-desa di luar radius tujuh kilometer dari lokasi letusan sudah diizinkan pulang, namun sebagian besar pengungsi enggan kembali karena khawatir akan adanya letusan susulan.

Pengungsi yang kembali ke desanya adalah pengungsi dari desa Hewa, Waiula, Nurabelen, dan Boru (Dusun Klobong, Riangwulu, Gemente). Sementara itu, pengungsi dari Nawokote, Hokeng Jaya, Klatanlo, Dulipali, Nobo, dan Boru (Dusun Podor, Kampung Baru) masih bertahan.

Meski di tengah keterbatasan, semangat Natal tetap menyala. Pak Hermanus Pajiama Manuk, guru SD asal Klantanlo, menyampaikan keprihatinannya. “Kami terpaksa merayakan Natal di posko karena rumah-rumah kami hancur akibat erupsi,” ujarnya saat diwawancarai.

Pendidikan anak-anak tidak luput dari perhatian. Pemerintah bersama relawan mendirikan tenda darurat untuk tempat belajar sementara di posko. Guru-guru diminta mengajar siswa TK hingga SMA dengan fasilitas seadanya, memastikan pendidikan tetap berlangsung.

Sebagian anak dititipkan di sekolah lain untuk mendukung kelangsungan pendidikan. Meskipun penuh keterbatasan, para pengungsi berjuang keras agar anak-anak mereka tetap bisa belajar di tengah situasi sulit akibat bencana ini.

Rasa kehilangan mendalam menyelimuti perayaan Natal tahun ini. Keterbatasan fasilitas dan ketidakpastian kapan mereka bisa kembali ke rumah menjadi tantangan berat. Namun, solidaritas dan semangat kebersamaan menjadi penguat bagi para pengungsi.

Pengungsi berharap pemerintah segera mencarikan solusi jangka panjang. Tidak hanya tempat tinggal permanen, tetapi juga dukungan untuk pendidikan anak-anak. Bantuan berkelanjutan sangat dibutuhkan agar mereka dapat bangkit dari keterpurukan.

(S. Temi Laga)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest

More articles