Malut, Investigasi.News – Operator SPBU di wilayah Kabupaten Kepulauan Sula dan Pulau Taliabu mengikuti kegiatan pelatihan Tanggap Bencana, termasuk pengenalan atau SOP penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), serta HSSE (HSSE (Health, Safety, Security, & Environment).
Kegiatan ini berlangsung pada Kamis, 26/06/2025), di halaman kantor Pertamina Fuel Sanana, Waikalopa, Kecamatan Sanana Utara.
Manajemen Fuel Pertamina Terminal Sanana diketahui menaungi 13 SPBU di wilayah Sula, Mangoli, dan Taliabu.
Tujuan kegiatan pelatihan tersebut untuk meningkatkan pemahaman dan kesiapsiagaan seluruh operator SPBU dalam menghadapi potensi bencana, terutama kebakaran.
Febby Macpal, dari pihak penyelenggara kegiatan pelatihan kepada media ini mengatakan pentingnya upaya pencegahan dini dan penanganan pertama terhadap bahaya kebakaran di lingkungan SPBU yang dikenal memiliki resiko tinggi.
“Tujuannya agar para operator SPBU memahami bagaimana cara bekerja dengan aman dan mengetahui langkah-langkah yang harus diambil saat terjadi kebakaran. Mulai dari mengenali jenis-jenis kebakaran, menggunakan APAR dengan benar, hingga praktik langsung memadamkan api”, ujar Febby (28/6).
Selain penyampaian materi teori, kegiatan juga diisi dengan simulasi langsung di lapangan. Febby juga menjelaskan bahwa Peserta diperkenalkan dengan berbagai jenis APAR berdasarkan kelas kebakaran (A, B, C, dan D), serta bagaimana penggunaannya yang tepat sesuai jenis dan sumber api.
Kemudian simulasi pemadaman api dilakukan menggunakan bahan bakar minyak yang disesuaikan agar menggambarkan situasi nyata di SPBU.
Pelatihan ini turut dihadiri oleh Sales Branch Manager (SBM) Ternate Rayon I Maluku Utara, Jowo Wibowo.
“Kegiatan ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan karyawan SPBU. Keselamatan adalah prioritas utama. Kami berharap pelatihan ini bisa menjadi agenda rutin agar seluruh personel (operator SPBU-red) selalu siap dalam kondisi darurat”, lanjut Feby
Para peserta terlihat antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan, termasuk sesi tanya jawab dan praktek di lapangan. Diharapkan, setelah pelatihan ini, setiap SPBU dapat memiliki prosedur tanggap darurat yang lebih baik dan memastikan bahwa seluruh alat keselamatan seperti APAR dalam kondisi siap pakai.
Dikabarkan bahwa kegiatan ini juga menjadi ajang evaluasi kelayakan alat pemadam di masing-masing SPBU dan mendorong penerapan Standard Operating Procedure (SOP) penanggulangan kebakaran yang lebih ketat di lingkungan operasional serta pemahaman HSSE.
RL