Jember, Investigasi.News- Menjelang kelulusan tahun ajaran 2024/2025, polemik terkait pelaksanaan wisuda di jenjang pendidikan dasar hingga menengah kembali mencuat. Forum Pro Rakyat (Fompro) menyoroti praktik pelaksanaan wisuda dan study tour yang dinilai memberatkan orang tua siswa karena biaya yang tinggi.
Ketua Fompro, Lery mendatangi kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Jember dengan membawa surat, yang dimana surat tersebut intinya penghapusan kegiatan wisuda dan study tour di tingkat Pendidikan bawah hingga menengah.
“Kami hari ini bersurat kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jember berkenaan keberadaannya atas kegiatan wisuda dan study tour, kegiatan tersebut harus dihapuskan karena memberatkan orang tua dari siswa tersebut” Ungkap Lery.
Ia mengacu pada SE Sekretariat Jenderal Kemendikbudristek Nomor 14 Tahun 2023, yang menyebutkan bahwa wisuda bukanlah kegiatan wajib, serta Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016 tentang peran komite sekolah dan orang tua.
“Pelepasan cukup dilakukan di sekolah. Tak perlu sewa gedung, sewa pakaian, atau dekorasi berlebihan. Gunakan fasilitas dan pakaian seadanya. Sesederhana mungkin jadi tidak memberatkan,” jelasnya
Lery juga menjelaskan bahwa wisuda di jenjang SD hingga SMA hanya membebani orang tua.
“Wisuda itu dulu hanya untuk sarjana. Sekarang, anak SD saja ada wisuda dan harus bayar mahal. Ini beban tambahan,” katanya.
Diakhir pertemuannya dengan Sekertaris Dinas Pendidikan Kabupaten Jember, Lery berpesan mari kita wujudkan program pemerintah daerah yaitu Jember Baru Jember Maju tanpa menekan wali murid yang kurang mampu. Js