Malut, Investigasi.news โ Pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 3, Hendrata Thes dan Muhamad Natsir Sangadji (HT-MANIS), menyampaikan komitmen mereka untuk melanjutkan pembangunan di Kepulauan Sula secara berkelanjutan, demi kesejahteraan masyarakat luas.
Setelah debat publik di DPRD Sula, HT-MANIS merilis pernyataan pers terkait berbagai isu, termasuk tuduhan proyek mangkrak yang dilontarkan oleh pasangan calon nomor urut 2 (FAM-SAH). HT-MANIS membantah tuduhan tersebut, mengklarifikasi duduk permasalahan.
Menurut HT-MANIS, proyek yang dituduh mangkrak sudah melalui tahap anggaran dan persiapan pelaksanaan sebelum pergantian pemerintahan. Mereka menyatakan bahwa penghentian proyek terjadi setelah FAM-SAH mengambil alih pemerintahan, tanpa alasan yang jelas.
Salah satu isu yang disoroti HT-MANIS adalah proyek Jembatan Baleha Tahap II, dengan alokasi dana Rp7,5 miliar pada 2021. Setelah pergantian pemerintahan, pembangunan jembatan itu dihentikan dan anggarannya dialihkan ke proyek lain.
Proyek pengganti Jembatan Baleha, yaitu peningkatan Jalan Baleha-Fatkauyon dan pengembangan Wisata Tanjung Waka, juga tidak selesai hingga akhir tahun anggaran. HT-MANIS menilai hal ini menunjukkan kurangnya konsistensi FAM-SAH dalam kebijakan pembangunan.
HT-MANIS juga menanggapi isu Jembatan Kali Bugis, menjelaskan bahwa proyek tersebut telah melalui proses hukum. Pihak-pihak yang dinyatakan bertanggung jawab telah diproses dan menerima sanksi yang sesuai, termasuk hukuman penjara bagi pelanggar.
Dalam pernyataan mereka, HT-MANIS mengemukakan bahwa Bendungan Kaporo memiliki potensi besar untuk mendukung kegiatan pertanian di daerah setempat. Sayangnya, kurangnya dukungan program dari FAM-SAH membuat potensi bendungan ini belum dimanfaatkan optimal.
HT-MANIS mengusung slogan โBau Bisa Suaโ atau โBikin Bagus Tanah Sulaโ bukan hanya sebagai semboyan, melainkan komitmen nyata. Mereka menegaskan akan menjalankan proyek-proyek publik dengan transparansi dan melibatkan masyarakat dalam pengawasan proyek.
Pada akhir pernyataan, HT-MANIS mengajak masyarakat Sula memilih pemimpin yang berkomitmen pada pembangunan. “Masyarakat Sula butuh kepastian, bukan sekadar janji. Mari wujudkan Sula yang mandiri, maju, dan berdaya,” ujar Hendrata Thes.
Lebih lanjut, HT-MANIS menjelaskan bahwa pembangunan berkelanjutan menjadi fokus utama mereka. Mereka menilai pembangunan yang berkelanjutan adalah kunci untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dengan melaksanakan proyek-proyek yang memberikan manfaat jangka panjang bagi warga.
HT-MANIS menilai pembangunan infrastruktur di Sula harus mencakup berbagai sektor, mulai dari transportasi hingga fasilitas irigasi. Mereka yakin bahwa infrastruktur yang baik akan mendorong perekonomian lokal dan meningkatkan daya saing Kepulauan Sula.
Dengan visi pembangunan berkelanjutan, HT-MANIS berharap mendapatkan dukungan publik di Pilkada Sula kali ini. Mereka optimistis, dengan dukungan masyarakat, program pembangunan yang mereka usung akan mengangkat kesejahteraan seluruh masyarakat Kepulauan Sula.
(RL)