Iklan bank Jatim

TMMD Membuka Akses, Membangun Purwogondo Menuju Desa Mandiri

More articles

Kendal – Hari itu masih menunjukan pukul 06.00 pagi, Desa itu bernama Purwogondo, salah satu Desa bagian dari Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal yang sudah terbentuk sejak 1939. Sudut pandang dimanjakan dengan pemandangan alam yang eksotis, area perbukitan dengan ladang ladang persawahan terasiring.

Aktivitas warga sudah mulai ramai hilir mudik disekitar Balai Desa, ada hal yang berbeda pagi itu, banyak orang berpakaian dengan corak kamulflase berjalan berjajar rapi dengan menggendong tas punggung, beberapa pasang mata mengamati pergerakan orang-orang itu, bukan rasa takut yang menghantui namun senyum sumringah tampak diraut wajah mereka, dimulainya TMMD Reguler ke 118 Kodim 0715/Kendal.

Ratusan prajurit itu tergabung dalam Satgas TMMD Reguler ke 118 yang terdiri dari berbagai kesatuan TNI AD dan ada beberapa dari TNI AL maupun Polri. Semangat lintas sektoral itupun tak terbantahkan. Persenjataan merekapun bukan senapan, pistol ataupun granat tetapi pacul, skop, cetok dan molen.

Kades Purwogondo Awida Chandra Kristawan terlihat sibuk hilir mudik mengatur warganya agar selaras dengan pola kerja para prajurit yang disiplin dan cepat, lelahnya dibuang jauh jauh demi kesejahteraan masyarakatnya, manakala melihat Pak Didik yang berusia 68 tahun yang sering disapa Mbah Botak turut membantu membedah rumah tidak layak huni milik Juwari, meski sudah lanjut usia namun gerakannya masih cekatan mengusung kayu-kayu sisa atap rumah.

Sementara itu selaku Komandan Satuan Tugas ( Dansatgas ) TMMD Reguler ke 118 Letkol Inf Misael Marthen Jenry Polii S.Sos, prajurit kelahiran Kota Manado Sulawesi Utara itu menatap optimis pembangunan sasaran fisik TMMD selesai tepat pada waktunya.

Baca Juga :  Prajurit TMMD Droping Material Semen ke Lokasi Sasaran

Seperti diketahui, TMMD Reguler ke-118 Kodim 0715/Kendal digelar selama 30 hari, dari 20 September hingga 19 Oktober 2023, menelan anggaran mencapai Rp1,429 miliar dengan sasaran fisik, cor blok sepanjang 1200 meter, talut sandaran 200 meter, gorong-gorong, pos kampling 2 unit, rumah tidak layak huni (RTLH) sebanyak 9 unit. Kini semua telah mencapai 95%, senyuman diwajahnya tak dapat disembunyikan.

Sementara sasaran non fisik berupa penyuluhan dan sosialisasi serta pengolahan sampah menggunakan mesin daur ulang sampah, pembinaan keterampilan dan wira usaha, penghijauan, kegiatan mengaji dan pembinaan rohani, pembuatan KTP, KIA, KK, dan akte. Juga bakti sosial donor darah, olah raga, anjang sana, serta bakti sosial kemasyarakatan, di antaranya pelayanan pengobatan gratis, pelayanan KB gratis, bantuan beras kepada masyarakat kurang mampu, bantuan sembako kepada masyarakat kurang mampu, pelayanan perpustakaan keliling, dan hiburan rakyat berupa kesenian budaya lokal Barongan.

Para prajurit bersama warga lainya, berbaur, berkerja bersama sama gotong royong saling bahu membahu menyelesaikan target pembangunan, terpaan sinar mentari tak meyurutkan bakti mereka, orang orang itu tak hiraukan efek suhu panas dari badai El Nino di wilayah khatulistiwa.

Sang Komandan pun mendekat ke para prajurit ” Ayo istirahat, sudah waktunya ” pintanya sambil tangan mengisyaratkan aba aba berkumpul. ajaknya, yang langsung disambut teriakan kompak, “Siap Komandan!”. Sebagian masyarakat menjawab “ Nggih Pak Ndaan “ Para prajurit ini, bersama warga lainya, berbaur berkumpul bersama dibawah teteduhan pohon.

Baca Juga :  Rehab Gereja GPDI, Satgas Kodim 0914/TNT Kebut Pengerjaan Pemasangan Dinding Dalam

Komandan Satgas TMMD meyakini, dukungan dan respon baik dari masyarakat, semakin mempercepat keinginnan untuk menjadikan Purwogondo menjadi desa yang maju, mandiri, dan sejahtera serta sejalan dengan pemerintah pusat, yaitu membangun wilayah dari pelosok pedesaan ataupun pinggiran.

Alasan dipilihnya lokasi di Desa Purwogondo karena masyarakat sangat membutuhkan akses jalan yang memadai untuk kepentingan ekonomi. “Harapannya dengan akses jalan yang memadahi warga akan dipermudah dalam transportasi, sehingga mampu menunjang kesejahteraan dan meningkatnya perekonomian masyarakat, dan juga sebagai upaya membantu Pemerintah Daerah (Pemda) dalam pemerataan pembangunan khususnya di kabupaten Kendal,” tegasnya.

Dampak Positif TMMD
1. TMMD ke-118 ini sebagai momentum untuk semakin meningkatkan sinergi, menggugah kesadaran bersama untuk selalu menghidupkan budaya gotong royong, mempererat tali persaudaraan, merajut kebersamaan dan persatuan, meningkatkan karya, inovasi dan prestasi, membangun daerah. Hal ini sejalan dengan tema kali ini, yakni “Sinergi Lintas Sektoral Mewujudkan Kemanunggalan TNI-Rakyat Semakin Kuat”.

2. Pembangunan akses jalan, mampu mendukung percepatan pembangunan infrastruktur guna meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Pasalnya keberadaan jalan akan menjadikan warga yang mayoritas petani dan pedagang akan mudah mengangkut dan menjual hasil pertanian serta dagangan. Kemudahan ini tentu akan menekan biaya ongkos angkut dan perawatan kendaraan

3. Rehab RTLH, diberikan pada masyarakat kurang mampu nantinya bisa hidup sehat, meningkatnya tarap hidup mereka, sehingga mereka mampu melaksanakan peran dan fungsi dalam memberikan perlindungan, bimbingan dan pendidikan.

Baca Juga :  RTLH Bapak Gatot Mencapai 82 persen, Satgas TMMD 122 Terus Kebut Pengerjaan

4. Sosialisasi keamanan dan ketertiban, merupakan salah satu upaya pembinaan, mengembangkan potensi dan kekuatan masyarakat dalam menangkal, mencegah, dan menanggulangi segala bentuk pelanggaran hukum dan bentuk-bentuk gangguan lainnya yang dapat meresahkan masyarakat.

5. Sosialisasi wawasan kebangsaan (wasbang) dan cegah tangkal radikalisme, dilakukan untuk menghadapi pesatnya perkembangan globalisasi dan media sosial yang dapat membawa masyarakat kearah fragmentasi dan kohesi dengan penyebaran narasi-narasi yang mengandung paham radikalisme. Salah satunya melalui ujaran kebencian, provokasi, fitnah serta hoaks. Sosialisasi ini juga merupakan salah satu upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk menangkal radikalisme, sehingga tercipta situasi yang aman dan kondusif.

6. Pengolahan Sampah, permasalahan sampah yang tidak terorganisir dengan baik menjadi biang masalah kesehatan lingkungan. Bersama Satgas TMMD ke-118 melakukan inovasi pengolahan sampah, dengan harapan lingkungan menjadi bersih dan sehat, selain dari pengolahan ini mampu meningkatkan ekonomi bagi warga.

Bekerjasama dengan PT Humindo Mega Pratama Satgas TMMD menghadirkan alat pengolahan sampah bernama Monster Dalang (Daur Ulang) yang dapat mengolah berbagai jenis sampah seperti plastik, pampers, aluminium foil, dan pembalut menjadi bahan material yang berkualitas dan bernilai jual tinggi.

Kelebihan lain alat ini mampu memilah dan mengolah sampah residu, dapat memilah sampah organik dan anorganik, dimana sampah organik bisa dimanfaatkan menjadi pupuk kompos, sementara sampah anorganik bisa diolah menjadi balok menyerupai kayu yang bisa dimanfaatkan untuk kerajinan, seperti furniture maupun pagar.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest