Iklan bank Jatim

Cepat Tanggap, DPUBM Bakal Perbaiki Jembatan Desa Landungsari

More articles

Malang, Investigasi.news – Jembatan Desa Landungsari yang berada di ruas jalan yang menghubungkan Desa Landungsari dan Desa Mulyoagung mengalami kerusakan sebagian bangunan atasnya sehingga mengakibatkan terganggunya pengguna jalan di ruas tersebut.

Sebagaimana diketahui bahwa, lalu lintas di ruas jalan tersebut sangat ramai karena merupakan jalan alternatif ke Merjosari Kota Malang yang merupakan daerah pendidikan.

Laporan kerusakan ini sudah disampaikan oleh desa maupun UPT bina marga ke kantor pusat DPUBM. Dan dinas merespon dengan cepat dengan menurunkan tim teknis dari bidang Bina teknik untuk melakukan assesment rencana penanganan.

Dari hasil peninjauan di lapangan didapatkan data bahwa jembatan tersebut menurut pak kades dibangun di jaman Belanda. Namun dari penelusuran atribut yang ada di bagian jembatan, ada tertulis tanggal dan tahun yakni 3-12-1989 di leneng jembatan.

Baca Juga :  PUPR Pulpis Siapkan 84 M Untuk Infrastruktur di Kecamatan Pandih Batu

Apakah ini menunjukkan tahun pembuatan jembatan atau tahun rehabnya, tidak ada data dari dokumen yang menunjang memastikan. Yang jelas jembatan ini merupakan jembatan lama dengan konstruksi bangunan atas pelengkung dengan material pasangan batu bata.

Dari data tersebut tentunya dapat dipahami bahwa usia jembatan sudah lama dan tidak lagi sebanding dengan beban lalulintas yang ada saat ini. Pasalnya menurut desa, kendaraan yang melintas jalur tersebut sudah roda 4, tidak hanya mobil penumpang tapi juga truk.

Ketika media ini konfirmasi kepada PU bina marga terkait penanganan, dalam hal ini diwakili oleh sekretaris Dinas PU bina marga, Fendi Sujatmiko, menyampaikan bahwa, kita sudah berusaha melakukan langkah-langkah, kaitannya agar akses tersebut tidak terputus.

Baca Juga :  Kadis PU Sebut Pembangunan Kantor Bupati Tapteng Bertahap, Bukan Mangkrak

“Hanya saja perlu pembatasan pengguna jalan yakni hanya diperbolehkan roda 2 yang melintas selama belum ada proses penanganan yang permanen. Dan untuk mengatasi arus lalu lintas yang sangat padat, dari hasil koordinasi bersama desa akan mengupayakan pembuatan jembatan alternatif, agar pengaturan lebih mudah juga”.

“Hal ini sudah kita koordinasikan bersama dengan pihak pemerintah desa dan kepolisian setempat utk memberikan solusi positif”, terang Fendi.

Terkait pembangunannya, “Insya Allah kita akan melakukan penggantian/pembangunan jembatan tersebut secara total karena kondisi jembatan memang sudah tua dan memerlukan penggantian”, tambahnya.

“Tentunya untuk melaksanakan pembangunan jembatan yang permanen, diperlukan tahapan mekanisme yang harus kita lalui. Seperti strategi penganggaran, sosialisasi kepada warga sekitar yang sangat berdekatan dengan jembatan dan yang dipastikan terdampak, tahap perencanaan, tahap lelang dan tahap pelaksanaan pembangunan”.

Baca Juga :  BMCKTR Sumbar Fokus Perbaiki Jalur Alternatif Padang-Bukittinggi

“Semua sudah kita respon cepat, namun diharapkan semuanya bisa mengerti tahapan mekanisme, sabar dan saling menjaga kondusifitas”, harapnya.

Tim DPU Bina Marga juga sudah menurunkan konsultan perencana sebagai bentuk langkah konkrit untuk melakukan kegiatan perencanaan teknis.

“Kita juga perintahkan kepada UPT agar secara berkala memonitor kondisi jembatan tersebut dan memasang rambu demi keamanan pengguna jalan selama belum ada penanganan permanen. Doakan awal tahun kita sudah bisa melaksanakan kegiatan pembangunan jembatan ini, karena memang saat ini kita sudah berada dipenghujung tahun 2023”, tutupnya.

Guh

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest