Berperang Dengan Cuaca, Progres Proyek Batang Bangko dan Suliti Capai 50%

More articles

Solok Selatan, investigasi.News – Ditengah tantangan alam yang kian tak terduga, di mana hujan datang dengan intensitas yang tak terkendali, semangat untuk melanjutkan proyek penanggulangan banjir di Sungai Batang Bangko dan Batang Suliti tetap berkobar di kalangan masyarakat Kampung Terandam Kecamatan Sungai Pagu.

Jorong Kampung terandam yang selama ini menjadi langganan banjir setiap tahun, karena posisinya yang berada di Muara Sungai Batang Suliti dan Batang Bangko.

Proyek pembangunan sarana prasarana penanggulangan banjir dan sedimentasi di kedua sungai ini menjadi bagian dari langkah besar Kabupaten Solok Selatan, dilaksanakan oleh Kementerian PUPR melalui Direktorat Sumber Daya Air, Balai Wilayah Sungai Sumatra V Padang, dimulai sejak kontrak pada 19 Januari 2024. Dan kini, sudah mencapai progres 50% menurut pengakuan Arbindo yang mengerjakan proyek tersebut.

Baca Juga :  Indonesia Masuki Kebangkitan Kedua, Teknologi Mendorong Perubahan

Kecepatan progres yang demikian menggembirakan tidak lepas dari dukungan dan kerjasama yang luar biasa dari masyarakat dan pemuda setempat, yang tak kenal lelah dalam membantu kelancaran proyek ini.

Sebelumnya, kisah kerja sama dengan perusahaan besar seperti PT. BRP, PT. RIMBO PARADUAN, dan PT. PUTRA KENCANA seringkali diselimuti oleh berbagai masalah, terutama terkait pembagian kerja dan upah yang tidak merata. Namun, semuanya berubah dengan kehadiran PT. GRAHA BANGUN PERSADA, yang berhasil membuktikan bahwa dengan sikap hormat dan kepedulian kepada masyarakat setempat, segalanya bisa berjalan lancar.

Arbindo, tokoh di balik kelancaran proyek ini, menggarisbawahi pentingnya menghargai kemampuan masyarakat setempat, dengan membagi pekerjaan sesuai dengan keahlian individu dan memastikan upah/gaji mereka dibayarkan dengan tepat waktu. Ini bukan sekadar proyek, tapi juga harapan bagi kehidupan keluarga mereka”, ucap Arbindo kemaren.

Baca Juga :  Pertemuan Pokjanal Posyandu Upaya Percepatan Integrasi Layanan Primer di Solsel

Dukungan penuh dari masyarakat terasa begitu nyata, meskipun proyek ini telah beberapa kali terhenti oleh banjir. Namun, semangat untuk melanjutkan tidak pernah pudar, karena di baliknya terdapat harapan besar untuk masa depan yang lebih baik.

“Dalam menghadapi tantangan yang masih mengintai, seperti kendali aliran Sungai Batang Suliti dan Batang Bangko yang mengancam lahan pertanian, masyarakat setempat tetap berharap agar pemerintah melanjutkan upaya penyelamatan lahan pertanian hingga 300 hektare dari ancaman banjir”, tambahnya.

Sementara dikatakan Hendri salah seorang masyarakat, “Kalau saja Sungai Batang Suliti, dengan panjang aliran sekitar ± 15 km, bisa dipasangi Sedimen, maka 300 hektare lahan pertanian bisa diselamatkan dari terjangan banjir”.

Baca Juga :  Cuaca Tidak Menentu, Pemkab Solsel Minta OPD dan Masyarakat Waspada

“Tetapi, kini puluhan hektare lahan pertanian tidak bisa dimanfaatkan karena terus digenangi air, mengingat tingginya curah hujan yang kerap melanda”, terangnya.

Hal yang sama juga terjadi pada Sungai Batang Bangko, dengan panjang sekitar ± 20 km, yang juga melintasi pemukiman dan lahan pertanian.

Namun, harapan besar masih mengemuka, bahwa dengan bantuan pemerintah, masalah-masalah yang menghambat kemajuan masyarakat bisa teratasi. (deno)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest