Penggiat Medsos Soroti Longsor RS. Pertama FAM Dofa, Khawatir Gagal Kontruksi

More articles

Malut, Investigasi.news RS. Pratama FAM-Dofa yang rencananya launching Januari 2024 harus molor, bahkan bulan Mei 2024 belum ada kabar pasti kapan rumah sakit tersebut dioperasikan, parahnya lagi malah tersiar kabar bangunan Rumah Sakit mengalami longsor.

โ€Khawatir itu gagal kontruksi, saya heran selalu saja ada masalah pada pembangunan di Sula, sebenarnya ini ada apa”, tanya Munandar Silayar penggiat Media Sosial (Medsos), Jumat 24/5.

Pria yang aktif dibeberapa group Medsos orang Sula seperti PSR dan KSB menilai pentingnya rasa ikhlas dan hati yang bersih dalam membangun negeri dad hia ted sua.

“Coba para pemangku kebijakan kerja yang ikhlas dengan hati yang bersih agar tidak selalu datang musibah yang senantiasa menghantui Sulaโ€, lanjut Bang Nandar.

Baca Juga :  Bangun Listrik โ€™Ko Hengโ€™ Buat Terang-Benderang Pulau Mangoli, Kini Kehadirannya Sangat Dinanti

Diketahui pembangunan RS. Pratama FAM Dofa di biayai dari DAK fisik tahun 2023 senilai Rp 43 miliar lebih, yang seharusnya pekerjaan rampung pada 31 Desember 2023.

Sementara itu salah seorang warga dusun 5 desa Dofa, Kecamatan Mangoli Barat mengatakan jika masyarakat dilarang memasuki area pembangunan RS. Pratama FAM Dofa.

“Iya katanya longsor, tapi kita tidak tau soalnya dorang (mereka-red) larang kita memasuki lokasi pembangunan rumah sakit”, tegas Lasima.

Kepada investigasi Lasima berharap rumah sakit segera rampung dibangun dan bisa dinikmati sebagai fasilitas kesehatan buat masyarakat.

Sampai berita ini ditayangkan, awak media investigasi masih coba mengkonfirmasi Kadinkes Pemda Sula Suryati Abdullah, menyangkut kapan beroperasinya rumah sakit tersebut.

Baca Juga :  Ini Squad SDT yang Melayani Wisman Di Pulau Seho, Saat Kunjungan Kapal Haritage Adventurer

( RL )

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest