Banyuwangi, Investigasi.news – Peta politik DPRD Kabupaten Banyuwangi periode 2024-2029 telah resmi ditetapkan. Menariknya, komposisi pimpinan kali ini masih didominasi oleh wajah-wajah lama, dengan satu-satunya wajah baru di jajaran pimpinan adalah Siti Mafrochatin Ni’mah dari PKB, yang menjadi sorotan utama. Sebagai satu-satunya perempuan yang menduduki posisi Wakil Ketua DPRD, Ni’mah tidak hanya menorehkan sejarah bagi PKB, tetapi juga membawa semangat baru di tengah dominasi politisi pria.
Pimpinan DPRD Banyuwangi 2024-2029
I Made Cahyana Negara, politisi senior dari PDI Perjuangan, kembali dipercaya memimpin DPRD Banyuwangi sebagai Ketua. Kepercayaan ini bukan tanpa alasan. Cahyana telah membuktikan kapasitasnya dengan sukses memimpin DPRD Banyuwangi selama dua periode sebelumnya. Ini menandai kepemimpinannya yang ketiga secara berturut-turut, sebuah pencapaian luar biasa yang menunjukkan tingginya kepercayaan dari partainya dan masyarakat terhadap kemampuannya dalam menjalankan fungsi legislatif.
Cahyana dikenal memiliki gaya kepemimpinan yang tegas namun terbuka terhadap berbagai pandangan. Selama masa jabatannya, ia berhasil menjaga stabilitas politik di Banyuwangi serta merangkul berbagai kepentingan lintas partai. Di bawah kepemimpinannya, DPRD Banyuwangi dinilai mampu menjalankan peran pengawasan dan legislasi secara efektif, serta menjaga hubungan yang harmonis dengan eksekutif.
Selain Cahyana, dua wajah lama juga kembali menduduki kursi Wakil Ketua DPRD. Michael Edy Hariyanto dari Partai Demokrat kembali menjabat sebagai Wakil Ketua II, melanjutkan perannya dalam periode sebelumnya. Michael, yang dikenal sebagai politisi yang vokal dan kritis, banyak terlibat dalam pembahasan isu-isu strategis, terutama yang berkaitan dengan kebijakan sosial dan ekonomi daerah. Ia kerap menjadi juru bicara dalam berbagai forum politik, baik di tingkat daerah maupun nasional, yang menjadikannya sosok penting dalam dinamika DPRD.
Di sisi lain, Golkar kembali mengamanatkan Ruliyono untuk menempati posisi Wakil Ketua III. Sebagai politisi yang telah lama berkecimpung di dunia politik daerah, Ruliyono dikenal memiliki jaringan yang luas serta pemahaman mendalam mengenai berbagai isu yang dihadapi Banyuwangi. Pengalaman dan komitmen kuatnya membuat Ruliyono tetap menjadi salah satu tokoh sentral dalam pemerintahan daerah.
Sosok Siti Mafrochatin Ni’mah: Perempuan Pertama dari PKB yang Menoreh Sejarah
Kehadiran Siti Mafrochatin Ni’mah sebagai Wakil Ketua I DPRD Banyuwangi menjadi babak baru yang menarik perhatian banyak pihak. Sebagai satu-satunya perempuan yang berhasil menduduki kursi pimpinan DPRD, Ni’mah mencetak sejarah bagi PKB. Ini adalah pertama kalinya seorang perempuan dari partai tersebut diamanahkan untuk memimpin di DPRD Banyuwangi, sebuah capaian yang dianggap sebagai tonggak penting dalam pemberdayaan politik perempuan di daerah ini.
Ni’mah sebenarnya bukanlah pendatang baru dalam dunia politik. Ia telah tiga kali terpilih sebagai anggota DPRD Banyuwangi, menunjukkan bahwa ia memiliki rekam jejak yang kuat dan pengalaman panjang dalam mengawal berbagai kebijakan di tingkat legislatif. Sebelum menjabat sebagai Wakil Ketua I, Ni’mah pernah menjabat sebagai Ketua Komisi II yang fokus pada isu-isu pertanian. Di posisi ini, ia dikenal gigih memperjuangkan hak-hak petani dan memastikan agar kebijakan pemerintah daerah berpihak kepada sektor agrikultur, yang menjadi salah satu tulang punggung perekonomian Banyuwangi.
Dalam keterangannya beberapa waktu lalu Ni’mah mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya kepada DPP PKB yang telah memberikan kepercayaan besar ini. “Ini bukan hanya amanah bagi saya, tetapi juga bagi seluruh kader perempuan PKB di seluruh Indonesia. Untuk pertama kalinya, seorang perempuan dari PKB berhasil menduduki posisi pimpinan di DPRD Banyuwangi. Saya berjanji akan menjalankan amanah ini dengan penuh tanggung jawab,” ujarnya dengan penuh haru.
Ia juga menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat Banyuwangi, terutama kaum perempuan dan petani yang selama ini menjadi fokus perhatiannya. “Kami akan berusaha agar setiap kebijakan yang diambil oleh DPRD benar-benar berpihak kepada rakyat, terutama dalam hal anggaran. Kami ingin anggaran yang ada benar-benar dialokasikan untuk kepentingan masyarakat luas, bukan hanya untuk kalangan tertentu,” tambahnya.
**Fokus pada Program Kesejahteraan Perempuan dan Anak**
Sebagai politisi perempuan, Ni’mah memiliki agenda khusus yang ingin ia perjuangkan selama masa jabatannya sebagai Wakil Ketua DPRD. Salah satu fokus utamanya adalah peningkatan kesejahteraan perempuan dan anak di Banyuwangi. Ia berkomitmen untuk memperjuangkan program-program yang dapat meningkatkan taraf hidup kaum perempuan, terutama dalam hal akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan kesempatan ekonomi.
“Banyak perempuan di Banyuwangi yang masih mengalami ketertinggalan, terutama di daerah pedesaan. Kami ingin agar program-program pemberdayaan perempuan diperkuat, sehingga mereka memiliki akses yang lebih baik terhadap pendidikan dan kesempatan ekonomi. Ini penting agar mereka bisa mandiri dan berkontribusi lebih besar bagi keluarga dan masyarakat,” jelas Ni’mah.
Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya penanganan kasus stunting yang masih menjadi masalah serius di beberapa wilayah di Banyuwangi. Menurutnya, penanganan stunting harus dilakukan secara holistik, dengan melibatkan berbagai sektor, mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga ekonomi. “Kasus stunting ini tidak bisa dibiarkan. Ini adalah investasi jangka panjang. Kita harus memastikan bahwa generasi mendatang tumbuh sehat dan memiliki masa depan yang cerah,” tegasnya.
**Komitmen Terhadap Sektor Pertanian**
Selain memperjuangkan isu-isu perempuan, Ni’mah juga berjanji akan terus mengawal persoalan-persoalan pertanian yang menjadi fokus utamanya sejak lama. Sebagai mantan Ketua Komisi II, ia memiliki perhatian besar terhadap nasib petani di Banyuwangi. Ia berharap agar pemerintah daerah dan pusat memberikan perhatian lebih kepada sektor pertanian, terutama dalam hal alokasi anggaran.
“Kami berharap agar anggaran dari pemerintah pusat lebih berpihak kepada petani. Karena bagaimana pun, sektor pertanian ini menyumbang banyak bagi perekonomian daerah. Kita harus memastikan bahwa petani mendapatkan dukungan yang memadai, baik dari segi kebijakan maupun bantuan teknis,” ujarnya.
**Harapan Masa Depan**
Dengan perpaduan antara kepemimpinan berpengalaman dan semangat baru dari sosok perempuan seperti Ni’mah, susunan pimpinan DPRD Banyuwangi periode 2024-2029 ini diharapkan mampu membawa perubahan yang lebih baik bagi masyarakat. Kombinasi ini diharapkan mampu mengatasi berbagai tantangan ke depan, mulai dari pengelolaan anggaran, pengawasan terhadap kebijakan eksekutif, hingga perlindungan hak-hak masyarakat kecil.
Kehadiran Ni’mah sebagai satu-satunya perempuan di pimpinan DPRD juga membawa harapan baru bagi keterwakilan perempuan dalam politik daerah. Semangat dan komitmennya diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi kaum perempuan lainnya untuk berani tampil dan memperjuangkan hak-hak mereka di panggung politik.
Adv/Guh