Jenis Senjata Yang Ada di Museum Istano Pagaruyung 

Baca Juga

Koleksi Senjata, di museum Istano Basa Pagaruyung terdapat 3 macam keris. Keris yang pertama yaitu Keris Tunggal Kilau Malam Bekal Raja Lenggang Yang Dirajakan ke Renban Sri menanti tahun 1808. Kemudian Keris Geliga Tunggal Malam Benda pusaka Tuanku Abang Raja Manti Putih Larat ke Rantau Kala Kala Kuning Tanah Kucing Serawak akhir abad XVIII yang terakhir Keris Asli Sampono Raja Adat Buo Pangian. Keris ini sudah ada sejak abad ke XVIII.

Dikutip dari wikipedia, keris merupakan senjata tikam golongan belati (berujung runcing dan tajam pada kedua sisinya) berasal dari pulau Jawa yang memiliki ragam fungsi budaya yang dikenal di kawasan Nusantara bagian barat dan tengah. Bentuknya khas dan mudah dibedakan dari senjata tajam lainnya karena tidak simetris di bagian pangkal yang melebar, sering kali bilahnya berkelok-kelok, dan banyak di antaranya memiliki pamor (damascene), yaitu terlihat serat-serat lapisan logam cerah pada helai bilah.

Penggunaan keris tersebar pada masyarakat yang pernah tinggal di wilayah kekuasaan Majapahit, yaitu Jawa, Madura, Nusa Tenggara, pesisir Kalimantan, sebagian daerah di Sulawesi, hingga ke Sumatera. Setiap daerah memiliki keris masing-masing yang khas.

Dari dua jenis senjata yang yaitu keris dan pedang, dapat dirasakan pengaruh kebudayaan Jawa (Kerajaan Majapahit) dan Arab (Islam) mewarnai kerajaan Pagaruyung.

Di Istano Basa Pagaruyung memiliki dua jenis artefak senjata tradisional. Artefak tersebut yaitu pedang dan keris yang pernah dipakai secara resmi oleh para sultan dan bangsawan di kerajaan Pagaruyung. Sebagian besar koleksi artefak merupakan replika yang masih tersisa pasca kebakaran museum ini pada tanggal 27 Februari 2007 lalu.

Artefak senjata jenis pedang dinamakan Pedang Mahkota. Pedang yang berasal dari jorong Kapur ini terbuat dari logam. Adapun warna pangkal kuningan dan bilah berwarna abu abu kehitam-hitaman.

Pedang ini memiliki ukuran panjang 67 cm. Selain digunakan untuk senjata, Pedang Mahkota juga berfungsi sebagai perhiasan.

Juga di museum Istano Basa Pagaruyung, pada bagian pertama Pedang Mahkota yaitu pangkal terbuat dari logam kuningan yang dilengkapi batu permata berwarna kemerahan. Dengan bentuk yang menyerupai ikat pinggang dengan fungsi penyepit bilah.

Sedangkan bagian bilah merupakan tajaman seperti pedang yang sangat tipis (0,1cm). Pada bilah ini ada huruf arab memenuhi kedua sisi bidang tajaman. Sumber Wikipedia

Oleh: M Nazwira Hidayat

 

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest

More articles