171 Negara termasuk Indonesia menandatangani perjanjian paris tentang kesepakatan global mengenai perubahan iklim pada tahun 2016 namun sepertinya sulit diwujudkan. Dalam pertemuan tersebut berbuah beberapa poin, termasuk zero carbon yakni penghilangan karbon secara berkelanjutan untuk menyehatkan atmosfer dan bumi.
Sebagai individu mungkin kita bisa melakukan langkah kecil untuk menjadikan udara lebih sehat. Misalnya menggunakan smartphone dan PC dengan mode eco friendly maka mengakses m88bet akan lebih hemat listrik dan mengurangi intensitas charging ke stop kontak. Menggunakan pembangkit listrik non karbon seperti panel surya juga akan jauh lebih menyehatkan lingkungan.
Lantas, seberapa penting zero carbon diterapkan dalam kehidupan sehari-hari? Berikut penjelasan lebih lanjut.
Pentingnya Zero Carbon Bagi Manusia
Saat ini, bahkan jika semua emisi dihentikan besok, jumlah karbon yang ada di atmosfer dunia akan tetap ada dan levelnya termasuk tinggi. Artinya upaya mengurangi karbon dalam jumlah yang besar adalah upaya serius yang harus dilakukan.
Dalam Laporan Penilaian Keenam para peneliti, Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) dengan jelas menyatakan bahwa untuk membatasi pemanasan hingga 1,5C, diperlukan upaya penghilangan karbon dalam skala gigaton. Artinya jika ilmuwan menggunakan skala gigaton harus bisa mengurangi karbon yang bisa menstabilkan lapisan es di Greenland dan Antartika.
“Penghilangan karbon akan diperlukan, dan semakin cepat semakin baik. Kita membutuhkannya untuk mengkompensasi emisi CO2 di masa lalu dan kita juga membutuhkannya untuk mengkompensasi emisi yang tidak dapat dikurangi,” kata Kristin Jordal, Zero Emissions Platform & Chief Scientist di SINTEF.
Namun diperlukan upaya untuk mewujudkan skala pemindahan tersebut dan menstabilkan rencana berkelanjutan itu, pondasi yang tepat harus diletakkan terlebih dahulu, termasuk sistem pasar karbon yang berfungsi dengan baik dan terstandarisasi.
VCM dan Target Mengurangi Karbon Secara Global
Berdasarkan keprihatinan zero carbon lahirlah The Voluntary Carbon Market (VCM), sebuah organisasi non profit swasta yang dibentuk untuk memfasilitasi perusahaan, organisasi nirlaba, pemerintah, dan individu untuk membeli dan menjual kredit penggantian kerugian karbon. Gunanya untuk menyeimbangkan karbon yang dihasilkan.
Meskipun sudah berjalan agak lama namun VCM masih dalam tahap awal dan memerlukan investasi, standar yang kuat, serta pengawasan yang ketat. Skala ini juga perlu diperbesar hingga tiga puluh kali lipat untuk melihat pengurangan pada volume yang diperlukan untuk membatasi pemanasan hingga 1,5°C. Banyak organisasi terkemuka di seluruh dunia telah mempelopori upaya ini melalui organisasi seperti First Movers Coalition.
Menerapkan zero carbon adalah tugas yang sangat besar dan tidak ada solusi yang mudah, tentu setiap orang di dunia perlu memanfaatkan setiap solusi yang sudah ada dan angkanya harus ditingkatkan secara terus menerus – meski tak harus menjadi bagian dari VCM.
“Pasar penghilangan karbon dioksida saat ini sangatlah kecil, namun kita tahu bahwa pasar tersebut harus tumbuh secara drastis pada tahun 2050 untuk mencapai target yang sudah disepakati. Oleh karena itu, peluang bagi investor, start-up, dan pengusaha di bidang ini sangat besar,” kata Chris Sherwood, Sekretaris Jenderal, Platform Emisi Negatif.
Individu dan emisi karbon
Panel surya tidak menghasilkan emisi saat menghasilkan listrik, namun tetap memiliki jejak karbon. Penambangan dan pengangkutan material yang digunakan dalam produksi panel surya serta proses manufakturnya merupakan sumber emisi yang lumayan tinggi – tapi jauh lebih baik dibandingkan pembangkit listrik yang bersumber dari bahan fosil seperti batubara.
Mungkin jika Anda menggunakan panel surya di rumah, mengakses m88bet akan jauh lebih menyehatkan udara bumi.