Sering-Seringlah Bicara dengan Ayah dan Ibumu Selagi Mereka Masih Ada

Baca Juga

Selagi ayah dan ibumu masih ada, luangkan waktu untuk berbicara dengan mereka. Dengarkan cerita, keluh kesah, atau sekadar candaan mereka. Ingatlah, di masa kamu belum bisa mengucapkan sepatah kata pun, merekalah yang dengan sabar mengajarkanmu berbicara, menuntun langkah kecilmu, dan memelukmu saat kamu jatuh. Tapi waktu tidak pernah berhenti, dan usia mereka tidak selamanya panjang.

Ada banyak orang di luar sana yang merindukan kehadiran ayah dan ibu. Mereka yang sejak kecil harus kehilangan sosok pelindung dan penyayang itu hanya bisa memandang ke langit, berharap rindu mereka sampai. Pergilah ke panti asuhan, dan lihat anak-anak yang harus tumbuh tanpa kasih sayang orang tua. Penulis, yang juga seorang pengurus panti asuhan, sering menangis menyaksikan mereka yang masih kecil, tanpa tempat pulang selain panti.

Bagi mereka yang tinggal bersama saudara atau keluarga tiri, kehidupan tak selalu mudah. Ada yang bernasib baik, mendapatkan kasih sayang seperti anak kandung. Namun, banyak juga yang harus menelan kenyataan pahit, diperlakukan tidak adil, bahkan diabaikan. Hidup seperti itu harus dijalani dengan rasa sabar yang luar biasa.

Ayah dan ibu, meskipun kadang tak mengeluh, menanggung beban berat demi anak-anaknya. Ayah mungkin tak sering berkata manis, tetapi dia rela berbohong bahwa semuanya baik-baik saja, asalkan anak-anaknya tetap tersenyum. Ibu mungkin tidak selalu memanjakan, tetapi setiap langkahnya adalah doa untukmu. Pandanglah wajah mereka yang mulai menua, yang lelah karena bekerja tanpa mengenal waktu. Kadang mereka tak tahu siang atau malam, hanya agar kebutuhanmu terpenuhi.

Jangan marah jika keinginanmu tidak terpenuhi. Jangan diam jika hatimu sedang kesal. Mungkin menurutmu mereka tak adil, tapi sebenarnya mereka hanya ingin melindungimu. Jangan sampai kesedihanmu melukai mereka. Ketika mereka sudah tiada, suara mereka yang biasa memanggil namamu hanya akan menjadi kenangan, dan rasa penyesalan akan memenuhi hatimu.

Hasneril dengan anak-anak panti asuhan putra Lubuk Basung

Seorang ayah adalah simbol kekuatan. Dalam diamnya, ia menyimpan kekhawatiran dan harapan. Dalam lelahnya, ia masih sempat memikirkan kebahagiaan anak-anaknya. Tak ada lelaki lain di dunia ini yang mampu melakukan segalanya demi anaknya seperti seorang ayah.

Ibu, dengan kelembutannya, selalu menjadi tempatmu pulang. Tangan halusnya yang dulu membelaimu saat kecil kini mulai keriput, namun kasihnya tak pernah berkurang. Ibu adalah pelindung yang tak kenal lelah, doa yang tak pernah putus.

Mintalah maaf kepada mereka. Sebagai anak, mungkin kamu tak selalu mendengarkan atau menyadari perjuangan mereka. Namun, percayalah, semua yang mereka lakukan adalah untuk kebahagiaanmu. Jangan tunggu hingga semuanya terlambat.

Sayangilah ayah dan ibumu. Doakan agar mereka senantiasa sehat dan panjang umur. Cinta mereka adalah anugerah yang tak tergantikan. Satu hari nanti, ketika mereka telah pergi, kamu akan sadar bahwa dunia ini tidak pernah sama tanpa mereka. Jadi, selagi mereka masih ada, bahagiakan mereka dengan waktu, perhatian, dan kasih sayangmu. Karena waktu bersama mereka adalah hadiah terbesar yang tidak bisa diulang.

Penulis : Hasneril, SE

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest

More articles