Zulfadli S.Sos.I., MM., adalah seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dikenal karena integritas dan kepeduliannya terhadap masyarakat yang teraniaya. Beliau mendirikan sebuah lembaga yang berfokus pada bantuan masyarakat, terutama mereka yang merasa terpinggirkan oleh sistem. Zulfadli, yang akrab disapa Zol Heng, merasakan keresahan yang mendalam melihat banyak warga Kota Langsa yang menghadapi masalah dalam pelayanan publik dan bantuan pemerintah. Meskipun nama mereka tercantum sebagai penerima bantuan, kenyataannya mereka tidak pernah menerimanya. Kondisi ini memicu kemarahan Zulfadli, yang melihat rakyat Kota Langsa seakan menjadi korban permainan oknum pejabat.
Tidak hanya mengeluhkan, Zulfadli turun tangan langsung membantu masyarakat yang membutuhkan. Ia dikenal tidak pernah meminta imbalan atas jasanya, hanya berharap bahwa masyarakat yang dibantu bersedia menanggung biaya administrasi yang diperlukan. Ia juga meminta kopi Nescafe dan dua batang rokok Surya untuk menemani fokusnya dalam menyusun berbagai surat yang harus dikirim ke instansi-instansi terkait.
Namun, perjuangannya tidak selalu mulus. Zulfadli sering kali mengalami tekanan dan perlakuan tidak adil dari oknum pejabat di Kota Langsa yang merasa terganggu oleh aksinya membantu rakyat kecil. Meskipun demikian, jasa-jasanya terhadap masyarakat, Aceh, dan bahkan Indonesia, tidak bisa diabaikan.
Salah satu kontribusi besarnya adalah ketika ia menyurati Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) saat itu, Sutiyoso, di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), terkait mantan anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Din Minimi. Zulfadli mengusulkan agar Din Minimi dirangkul kembali menjadi warga negara yang baik di NKRI. Beliau berpendapat bahwa negara harus memberikan pemahaman yang lebih baik kepada warga yang kurang memahami aturan.
Selain itu, Zulfadli juga pernah menyurati Menteri Kesehatan saat itu, Siti Fadilah Supari, untuk memperjuangkan nasib tenaga honorer di Indonesia agar diangkat menjadi pegawai negeri sipil. Banyak langkah konkret lain yang diambilnya, terutama untuk warga Langsa, meskipun sering kali ia memilih tidak menonjolkan perannya di depan publik.
Artikel ini diturunkan karena Zulfadli sudah tidak tahan lagi dengan ketidakadilan yang dialaminya di Kota Langsa.
Penulis: Fadli
