Kalbar, Investigasi.news – Malang benar nasib seorang gadis di Desa Semudun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kab. Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar), sebut saja namanya Bunga (disamarkan-red), Bunga (23 tahun) batal dinikahi kekasihnya lantaran ketahuan sering diajak tidur (check-in) sama Bos ditempat ia bekerja.
Sebelumnya Bunga yang masih berstatus mahasiswi disalah satu kampus di Pontianak-Kalbar bekerja paruh waktu (freelance) di CV. GRP 12 yang beralamat dikawasan Simpang Ampar, Kab. Sanggau, Kalimantan Barat, kebetulan CV tersebut sedang ada pekerjaan pembangunan instalasi listrik didaerahnya yakni di Desa Semudun, Sungai Kunyit-Menpawah, atas koneksi dari orangtuanya yang cukup punya pengaruh Bunga mudah saja diterima bekerja di CV. GRP 12, namun siapa sangka jika kemudian Bunga harus bersedia kerja diluar profesionalitas dirinya sebagai Karyawati CV. GRP 12, yaitu harus menemani tidur Bosnya yang bernama CM (inisial).
Kejadian ini terbongkar setelah sambil menangis Bunga menceritakan semua kejadian yang menimpa dirinya kepada sang kekasih, di Ternate-Maluku Utara.
Tadinya Bunga dan sang kekasih menjalani hubungan jarak jauh (Long Distance Relationship/LDR) dan keduanya sepakat akan melakukan pernikahan selepas Bunga lulus kuliah, namun semuanya kandas lantaran sang kekasih merasa dikhianati, pasalnya bukan hanya sekali Bunga diajak Bos CM keluar-masuk hotel, dari pengakuan Bunga sedikitnya enam kali dirinya harus melayani nafsu bejat Bosnya, Bunga ditiduri disejumlah hotel yang tersebar di Kota Pontianak, sebut saja di Hotel Orchard, Borneo, Aroma Inn, Haris, dan Hotel lainnya.
Meski merasa terpukul, pria yang menjadi kekasih Bunga harus rela mengurungkan niatnya untuk memperistri Bunga, maklum saja selain berkorban secara moril, materil yang diberikan pria ini juga sudah tidak bisa dihitung dengan jari, pasalnya selain biaya kuliah dan kostan, Bunga juga mendapatkan uang saku setiap bulannya yang ditransfer oleh sang kekasih.
“Mau bagaimana lagi Mas, semua sudah terjadi, saya masih sedikit beruntung mengetahui semua ini sebelum melangsungkan pernikahan, bayangkan saja pria mana yang rela calon isterinya ditiduri pria lain secara berulang-ulang”, ujar kekasih Bunga, Budi (disamarkan) kepada media ini (25/2).
Namun begitu Budi berharap jangan ada lagi perlakuan atasan yang tidak senonoh kepada bawahan seperti yang dialami mantan kekasihnya, karena pengaruh kekuasaan kemudian bertindak semena-mena.
“Sekarang terserah dia (Bunga-red), atas perlakuan Bosnya, mau lapor Polisi, Komnas Perlindungan Perempuan silahkan saja, saya sudah tidak peduli”, tutup Budi kecewa.
Sementara itu sampai berita ini ditayangkan, awak media kami masih berupaya menghubungi CM Bos dari CV. GRP 12 tempat Bunga bekerja.
(RL/Red)