Anggota DPRD Agam Nesi Harmita Jadi Narasumber Pada Pelatihan Bacaleg Perempuan

More articles

Agam, Investigasi.news – Anggota DPRD Kabupaten Agam, Nesi Harmita, ST menjadi narasumber pada kegiatan Pelatihan Penguatan Kapasitas Sumbar Daya Manusia (SDM) Bacaleg Perempuan, di Hotel Sakura Syari’ah Lubuk Basung, Senin (30/5)

Dalam penyampaian materinya, Nesi Harmita memberikan motivasi-motivasi kepada perserta pelatihan, karena ada beberapa hal yang dapat menjadi dasar atau motivasi kaum perempuan untuk ikut serta dalam legislatif.

“Motivasi pertama yaitu adanya regulasi-regulasi yang menjadi ruang bagi kita kaum perempuan untuk dapat menjadi calon legislatif seperti Undang-undang Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilu, dimana setiap partai politik peserta pemilu dapat mengajukan calon Anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota untuk setiap daerah pemilihan dengan memperhatikan keterwakilan perempuan sekurang-kurangnya 30 persen,” kata Nesi.

Baca Juga :  Ir. Jetson, MT, Jadi Pj Sekda Kabupaten Agam

Ia menambahkan, selain itu juga ada regulasi-regulasi lain yang dapat dijadikan dasar dan memberikan ruang kepada para kaum perempuan untuk maju pada pemilihan legislatif.

Anggota DPRD Agam dari partai Gerindra itu juga mengatakan hal lain yang dapat dijadikan motivasi untuk menjadi caleg adalah guna mendengarkan aspirasi para kaum perempuan karena persoalannya lebih spesifik dan lebih luas dibandingkan laki-laki.

“Perempuan adalah individu yang banyak terkena dampak utama dari setiap persoalan keluarga dan juga permasalahan lainnya. Banyaknya persoalan perempuan dalam kehidupan sehari-hari, untuk itu jika kita menjadi anggota legislatif maka kita dapat memperjuangkan aspirasi perempuan,” ujarnya.

Ia juga mengatakan, untuk menjadi calon legislatif juga banyak tantangan yang harus dihadapi oleh perempuan baik dari tantangan budaya, tantangan keterbatasan ruang gerak, dimana sehebat apapun perempuan itu, ia tetap adalah ibu rumah tangga.

Baca Juga :  Plh.Sekab.Agam, Ir.Jetson Hanya Jabat Selama 7 Hari

“Selain itu, tantangan ketidakpercayaan kepada caleg perempuan. Sebagian besar politik masih dianggap ranahnya laki-laki, perempuan dianggap makhluk yang lemah baik secara psikologi ataupun fisik dan dari segi ekonomi pada umumnya caleg perempuan tidak memiliki finansial yang kuat atau tidak berani mengeluarkan dana yang cukup besar,” ungkap Nesi. Daji

- Advertisement -spot_img

Latest