Anggota DPRD Agam, Epi Suardi Hadiri Sosialisasi Larangan Kendaraan Bagi Pelajar dan BIAN di SMPN 4 Lubuk Basung

More articles

spot_img

Agam, Investigasi.news – Anggota DPRD Kabupaten Agam, Epi Suardi menghadiri kegiatan sosialisasi larangan kendaraan bagi pelajar dan sosialisasi Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN), di SMP Negeri 4 Lubuk Basung, Sabtu (22/10).

Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh, Kepala SMPN 4 Lubuk Basung Deputra Ariandi, Kanit Patroli Satlantas Polres Agam Ipda Edi Yanto dan rombongan, Puskesmas Manggopoh, Ketua Komite, dan Wali Murid SMPN 4 Lubuk Basung.

Ipda Edi Yanto mengatakan sosialisasi tersebut guna mengurangi angka kecelakaan lalu lintas yang didominasi oleh pelajar dibawah umur dan belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). Dalam hal itu, Ia meminta wali murid dan pihak sekolah melarang pelajar membawa kendaraan ke sekolah.

“Kita juga meminta pihak sekolah untuk tidak menyediakan tempat parkir kendaraan bagi pelajar dan memerintahkan para pelajar yang sudah cukup umur yang membawa kendaraan untuk wajib membuat SIM,” jelas Ipda Edi Yanto.

Setelah itu dilanjutkan dengan sosialisasi Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) oleh Kepala Puskesmas Manggopoh Lidia Ira Wati. Ia menyebut tujuan sosialisasi guna memberikan arahan kepada wali murid agar dapat ikut menyukseskan program BIAN yang dicanangkan oleh Kemenkes RI.

“Pemberian imunisasi yang kita lakukan adalah imunisasi campak dan rubella, karena saat ini kasus penyakit campak dan rubella meningkat di seluruh Indonesia. Untuk itu kita lakukan imunisasi campak dan rubella agar imun tubuh meningkat dan anak-anak kita bisa terlindungi dari penyakit tersebut,” ujarnya.

Sementara itu, Anggota DPRD Agam Epi Suardi dalam kegiatan tersebut mengatakan wali murid dan pihak sekolah harus memahami hal yang disampaikan oleh Satlantas Polres Agam. Hal itu guna menekan angka kecelakaan yang terjadi pada para pelajar dibawah umur dan belum memiliki SIM.

“Tentu akan timbul permasalahan bagi orang tua nantinya seperti kesulitan dalam mengantarkan anak ke sekolah, tidak adanya bus sekolah, dan juga tidak adanya angkot, sehingga dapat menyebabkan para murid datang terlambat ke sekolah,” kata Epi Suardi.

Mengingat hal itu, Anggota DPRD Agam dari Partai Hanura tersebut menghimbau kepada orang tua dan pihak sekolah untuk bersama-sama mencarikan solusinya. Ia juga akan menampung hal tersebut dan akan membahas di DPRD untuk dicarikan solusinya.

(Daji)

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Latest

spot_img