Pondok pesantren yang terletak di Jorong Koto Tuo, Nagari Balaigurah, Kec IV Angkek, Kab Agam layak dan memenuhi kriteria untuk dibangunkan gedung BLK.
Hal tersebut disampaikan oleh Anggota DPRD Kabupaten Agam, Zulhefi. “Pondok Pesantren Ahmad Khatib Al Minangkabawi akan memiliki gedung Balai Latihan Kerja (BLK)”, ucapnya.
“Insya Allah, Pondok Pesantren Ahmad Khatib Al Minangkabawi akan memiliki gedung BLK dan peralatannya,” kata Zulhefi saat mendampingi Ketua Yayasan Pondok Pesantren Ahmad Khatib Al Minangkabawi menerima tim verifikasi dari Kementerian Tenaga Kerja di Pondok Pesantren Ahmad Khatib di Jorong Kototuo, Nagari Balaigurah, Kec IV Angkek, Kab Agam, (25/6).
Wakil Ketua Fraksi Partai Gerindra itu menyebutkan, dengan adanya gedung BLK di pondok pesantren tersebut, para santri bisa mendapatkan tambahan ilmu selain agama Islam. Keberadaan gedung BLK itu, sambungnya, akan semakin meningkatkan kemampuan para santri menghadapi tantangan global.
“Para santri nantinya tidak hanya menguasai soal agama Islam, tapi juga mendapatkan ilmu pengetahuan. Jadi para santri memiliki kemampuan yang multi talents,” kata dia.
Ditambahkan oleh mantan wartawan tersebut, pembangunan gedung BLK serta peralatannya menelan dana sekitar Rp1 miliar.
Kemenaker memiliki program pembangunan BLK Komunitas. Salah satunya adalah membangun gedung BLK untuk pondok pesantren
“Nantinya, gedung BLK akan dilengkapi dengan peralatan teknologi informatika untuk para santri. Para santri bisa belajar membuat website, membuat program-program yang berkaitan dengan ilmu keagamaan dan sebagainya,” kata mahasiswa S3 Studi Pembangunan Unand itu.
Terwujudnya pembangunan gedung BLK ini karena program Kementerian Tenaga Kerja yang bekerja sama dengan Komisi IX DPR RI.
“Tentunya, rencana pembangunan gedung BLK ini atas kerjasama dengan anggota Komisi IX DPR RI, Ade Rezki Pratama. Saya dan Yayasan Pondok Pesantren Ahmad Khatib Al Minangkabawi mengucapkan terima kasih,” kata anggota DPRD Dapil Agam IV (Kec Ampek Angkek, Baso dan Candung) itu.
Saat ini, Pondok Pesantren Ahmad Khatib Al Minangkabawi memiliki sekitar 5000-an santri. Beberapa siswanya berhasil menembus Universitas Al Azhar Kairo Mesir.
Nama pondok pesantren Ahmad Khatib Al Minangkabawi diambil dari ulama besar dunia dan pernah menjadi Imam Besar Masjidil Haram. Ahmad Khatib sendiri lahir di Kototuo, Nagari Balaigurah, Kec IV Angkek, Kab Agam.
Selain ulama besar yang mendunia, Ahmad Khatib merupakan guru dari KH Hasyim Azhari pendiri Nadhalatul Ulama (NU) dan KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah.
(Daji)