Dalam upayanya meningkatkan kewaspadaan dini untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG) terhadap pekerjaan, kegiatan, atau tindakan yang dapat mengancam keselamatan daerah, walikota Solok H.Zul Elfian Umar dan rombongan, sharing informosi dengan pemerintah kota Medan.
Dalam kunjungannya itu, rombongan disambut lansung oleh walikota Medan Bobby Nasution dan pejabat tinggi yang ada dipemerintahan tersebut, serta Forkompimda setempat, Rabu, 27 Oktober 2021, diruang rapat I kantor walikota Medan.
Dari informasi yang dirangkum media ini melalui Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi pimpinan pemerintah kota Solok, Nurzal Gustim,S.STP menyebutkan, menjaga keselamatan daerah dari ancaman yang mungkin saja dapat terjadi, menjadi bagian dari tanggung jawab pimpinan daerah.
Berdasarkan peraturan menteri dalam negeri RI, nomor 46 tahun 2019 tentang perubahan atas peraturan menteri dalam negeri nomor 2 tahun 2018 tentang kewaspadaan dini, serta berdasarkan keputusan walikota Solok, Pemko setempat telah membentuk Tim Kewaspadaan dini.
Dan dalam upaya menindak lanjutinya, serta untuk menjalankan tupoksi yang telah diamanahkan kepada tim tersebut, perlu dilakukan Sharing Informasi atau Sharing Ilmu dengan pemerintah lainnya, sehingga masing masing ilmu atau pengalaman yang ada, akan menjadi pertimbangan dalam mengambil keputusan.
Lebih jauh Nurzal Gustim menerangkan, sesuai tugas dan fungsinya, tim kewaspadaan dini akan mendeteksi, menilai, menganalisis, menafsirkan, dan menyajikan informasi dalam rangka memberikan peringatan dini, untuk mengatisipasi berbagai potensi ATHG dikota Solok.
” Setelah tim menjaring, menganalisis dan berkoordinasi terkait data yang didapatkan, selnjutnya akan dilaporkan atau diinformasikan kepada pimpinan daerah ” ungkap Kabag Prokomp kota Solok.
Menurut Nurzal Gustim, tim kewaspadaan dini memiliki peran tersendiri dalam membantu pemerintah melakukan antisipasi segala kemungkinan masalah yang akan muncul ditengah masyarakat.
Dan dikatakannya, berdasarkan dari tupoksi yang dimilikinya, tentu saja pimpinan daerah sangat berharap kepada stakehokder yang terlibat dalam tim tersebut, agar dapat meningkatkan perannya masing masing untuk mewujudkan kota Solok terbebas dari potensi ATHG.
(Gia)