Agam, Investigasi.news – Kepala Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Sumatera Barat Dessy Adin didampingi Bupati Agam yang diwakili oleh Asisten III Drs Asril MM dan Inspektur Kabupaten Agam Drs Welfizar MSi telah menyampaikan evaluasi perencanaan dan penganggaran tahun 2023 di Aula Utama Kantor Bupati Agam, Rabu (21/2).
Evaluasi yang sudah dilaksanakan pada September-Desember 2023 lalu itu fokus pada intervensi pemerintah terkait isu pembangunan, khususnya penanganan Stunting dan pengentasan kemiskinan. Evaluasi tersebut mencerminkan komitmen kuat pemerintah daerah dalam menghadapi tantangan pembangunan yang mempengaruhi kesejahteraan masyarakat.
Dessy menyampaikan salah satu aspek yang menjadi fokus utama dalam evaluasi ini adalah upaya penanganan kemiskinan. Dengan indikator angka kemiskinan, target pada tahun 2022 yang sebesar 6,78 berhasil melampaui dengan realisasi 6,22, dan pada tahun 2023, target yang ditetapkan adalah 5,80.
โIni menunjukkan progres yang signifikan dalam upaya mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Agam.โ Ungkapnya.
Selain itu, upaya penanganan stunting juga menjadi sorotan penting. Dengan prevalensi stunting pada balita sebagai indikator, meskipun target pada tahun 2022 adalah 10,82, namun realisasinya jauh melampaui mencapai 24,6. Untuk tahun 2023, target yang ditetapkan adalah 10,75.
โMeskipun masih ada pekerjaan yang harus dilakukan, upaya ini menunjukkan komitmen yang kuat dari pemerintah daerah untuk meningkatkan kesejahteraan anak-anak di Kabupaten Agam.โ Jelasnya.
Dalam hal pengelolaan sumber daya pangan dan perikanan, dinas terkait telah menunjukkan kualitas output yang baik. Program pengelolaan dan pemasaran hasil perikanan menunjukkan hasil yang memuaskan, dengan jumlah pelaku usaha pengolahan dan pemasaran ikan mencapai target sebesar 318 orang. Begitu juga dengan kegiatan penyediaan dan penyaluran bahan baku industri pengolahan ikan, yang berhasil mencapai target kinerja sebesar 27.640 ton. Kedua program ini telah terbukti tepat sasaran, dengan indikator kinerja yang mampu mengukur ketercapaian ultimate outcome.
Dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi program-program ini, Dessy menekankan pentingnya mempertahankan momentum positif yang telah dicapai, sambil terus memperbaiki dan menyesuaikan strategi sesuai dengan perubahan kondisi dan kebutuhan masyarakat. Evaluasi ini juga menjadi pijakan untuk penyempurnaan perencanaan dan penganggaran tahun-tahun berikutnya, agar pembangunan di Kabupaten Agam semakin merata dan berkelanjutan.
Melalui evaluasi ini, Kabupaten Agam menegaskan komitmennya untuk terus bergerak maju dalam menghadapi tantangan pembangunan, dengan memastikan setiap langkah yang diambil berorientasi pada kesejahteraan dan kemajuan masyarakat secara menyeluruh. Mc/Daji