Dharmasraya, Investigasi.news-Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi badan eksekutif mahasiswa (BEM) menitipkan harapan yang besar dalam unjuk rasa yang digelar Senin (11/04). Unjuk rasa ini terpicu karena tidak terimanya masyarakat terhadap wacana tiga periode pada masa jabatan presiden Jokowi yang dinilai melanggar konstitusi negara.
Namun kehadiran mahasiswa tersebut menuai kekecewaan, pasalnya sejumlah anggota DPRD Dharmasraya menghilang ketika ratusan mahasiswa melakukan aksi damai di depan kantor DPRD setempat.
Massa aksi itu berasal dari kampus III UNAND Dharmasraya, UNDHARI , STITNU Sakinah serta sejumlah Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP).
Diketahui dari 30 orang wakil rakyat tersebut, hanya 7 orang anggota Dewan yang menyambut kedatangan ratusan mahasiswa yakni, Pariyanto, Adi Gunawan, Irmon, Salman, Sasmi Erli, Ampera Dt Labuan dan Yulindo Sari Mukhtar.
Kedatangan mahasiswa ini dalam rangka menyampaikan aspirasi dan menuntut pemerintah agar dapat bekerjasama mengusut beberapa permasahan yang terjadi.
Sementara itu, terpantau menurut mahasiswa pemerintahan menjadi sorotan masyarakat sehubungan dengan diapungkannya berbagai wacana oleh orang yang berada di lingkungan istana presiden diluar tugas dan fungsinya seperti, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan, Menko Perekonomian Air Langga Hartanto, Mendagri Tito Karnavian, dan Menteri Investasi /Kepala, Lahadalia.
Disela-sela aksi demo Muhammad Asbi yang menjadi protokol demo mengatakan “kami dari mahasiswa menyampaikan aspirasi masyarakat kepada pemerintah, apa yang dikeluhkan oleh masyarakat akhir-akhir ini dan kami dari mahasiswa merasa sangat kecewa”, tegasnya.
“Kami berharap kepada DPRD Dharmasraya sebagai wakil rakyat dari 30 anggota dewan cuman hanya 7 orang yang menyambut aksi ini padahal kami hanya sebatas menyampaikan aspirasi masyarakat kepada DPRD yang kami anggap sebagai orang tua kami”, katanya.
Sedangkan yang bekerja untuk masyarakat ya mereka, tapi mereka tidak mendengarkan kata-kata masyarakat, nah sedangkan mereka sewaktu membutuhkan masyarakat sampai kelobang semut mereka cari, apalagi di saat kami butuhkan mereka dia cuman bisa bersembunyi padahal kami butuh keadilan”, tutur kordinator tersebut.
Intinya, tuntutan kami saat ini agar presiden memberi sangsi kepada mentri yang mengeluarkan semen masa jabatan presiden 3 periode, karena telah membuat gaduh di tengah masyarakat”, pintanya.
Selama waktu giat unjuk rasa di gedung DPRD Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat ratusan pengaman dari aparat kepolisian dan TNI sampai berita ini di turunkan unjuk rasa berjalan dengan aman dan terkendali. (tim)