Bukittinggi–investigasi.news-Pemko Bukittinggi menggelar acara Wisuda Sekolah Keluarga angkatan ke-3 yang digelar di Auditorium Perpustakaan Proklamator Bung Hatta setelah sempat tertunda tahun lalu dengan jumlah peserta sebanyak 533 orang.
Acara ini dihadiri oleh Wali Kota Erman Safar beserta Ketua TP PKK Ny. Fiona Erman Safar dan dihadiri unsur FORKOPIMDA, Kepala SKPD, Ketua LKAAM Bukittinggi, Kepala Kemennag, Camat serta Lurah se-Bukittinggi, Selasa.
Walikota Erman menuturkan Sekolah Keluarga yang dijalankan Pemerintah Kota melalui Dinas P3APPKB memiliki peran sebagai wadah edukasi yang paling efektif menjangkau masyarakat dalam meningkatkan kualitas dan kapasitas SDM.
“Kita menyoroti delapan fungsi keluarga sebagai tujuan dari Sekolah Keluarga, kedelapan fungsi ini merupakan aktifitas kecil biasa di keluarga, namun sarat makna,” ujar Wako.
Ia mengatakan, dengan Motto “Kita Bangun Keluarga Kecil Bahagia, Sejahtera, Berkualitas dan Mandiri” melalui delapan fungsi keluarga diharapkan terciptanya pilar keluarga hebat di Bukittinggi.
Delapan fungsi keluarga yang dimaksud adalah fungsi agama, fungsi sosial budaya, fungsi cinta dan kasih sayang, fungsi perlindungan, fungsi reproduksi, fungsi sosialisasi dan pendidikan, fungsi ekonomi serta fungsi pelestarian lingkungan.
Canda gurau Wako Erman Safar menyemarakkan suasana acara Wisuda yang juga diwarnai rasa lega dan kebanggaan yang tergambar di wajah perempuan-perempuan pilar keluarga dari tiga kecamatan di Kota Bukittinggi.
” Keluarga merupakan organisasi paling kecil pada masyarakat yang seringkali disepelekan fungsi dan maknanya, jika setiap keluarga sadar bagaimana kedelapan fungsi ini maka tidak ada masalah sosial dan masalah lain yang tidak dapat dicegah atau diatasi.” tutup Wali Kota.
Sementara itu, Kepala Dinas P3APPKB Bukittinggi, Tati Yasmarni menjelaskan Sekolah Keluarga telah berjalan pada tahun ketiga.
“Pada tahun ketiga ini, dilaksanakan 16 kali pertemuan, 4 kali merupakan kuliah umum dan 12 kali merupakan pertemuan tatap muka bertahap, pada 2020 lalu sekolah keluarga ditiadakan karena pandemi sehingga peserta yang mengikuti sekolah keluarga 2021 merupakan peserta 2020 yang direkrut dari pilihan pemerintah kelurahan,” jelasnya.
Malin