Tabuik Piaman 2024: Manabang Batang Pisang Memukau dengan Tradisi dan Simbolisme

More articles

Kota Pariaman, investigasi.news – Ratusan pengunjung memadati lokasi prosesi Manabang Batang Pisang atau Maambiak Batang Pisang, bagian dari rangkaian Pesona Budaya Tabuik Piaman 2024, yang memikat hati banyak orang.

“Prosesi Manabang Batang Pisang adalah tahap kedua dari rangkaian Pesona Budaya Tabuik Piaman 2024, bertepatan dengan 5 Muharam 1445 H. Sebelumnya, pada 1 Muharram 1446 H, tepatnya tanggal 7 Juli 2024, telah dilaksanakan prosesi pertama yaitu Maambiak Tanah di aliran sungai,” ungkap Ketua Tabuik, Firman Syakri Pribadi yang akrab dipanggil โ€˜Ajo Feโ€™, usai prosesi di Kelurahan Lohong, Kamis Sore (11/7/2024).

Prosesi Manabang Batang Pisang untuk Tabuik Subarang dilangsungkan di Kampuang Kaliang, Kelurahan Lohong, sedangkan Tabuik Pasa berlokasi di Simpang Alai Gelombang, Kelurahan Alai Galombang, Kecamatan Pariaman Tengah. Prosesi ini dimulai sekitar pukul 18.00 dan berlangsung hingga selepas Maghrib.

Baca Juga :  Ramadhan Berbagi: Safari Kebajikan Gubernur Sumbar di Pariaman, 507 Siswa Terima Angin Segar Pendidikan”

Ajo Fe menjelaskan bahwa batang pisang yang akan ditebang sebelumnya diambil dari lokasi tertentu oleh beberapa pemuda, menggambarkan pencarian atau pengambilan jenazah Husein Bin Ali, cucu Nabi Muhammad SAW yang gugur di medan pertempuran Karbala.

“Batang pisang ditanam bersama batang pohon tebu dalam satu lubang. Prosesi Manabang Batang Pisang menggambarkan ketajaman pedang Husein, cucu Rasulullah, dan ketangkasannya di medan perang,” tambahnya.

Sebelum prosesi, pedang yang digunakan untuk menebang batang pisang diarak keliling dengan iring-iringan tambua tasa oleh kedua anak tabuik, didampingi orang tuo tabuik, hingga tiba di lokasi.

“Dalam perjalanan kembali, Tabuik Pasa dan Subarang bertemu dan berselisih di Simpang Tugu Tabuik Pariaman, menciptakan suasana yang mirip bentrok namun tanpa dendam atau permusuhan setelahnya,” lanjut Ajo Fe.

Baca Juga :  Atlet Sepatu Roda Kota Pariaman Sabet Dua Medali di PON XXI Aceh-Sumut 2024

Prosesi ini menarik perhatian banyak warga dan pengendara yang berhenti untuk menyaksikan kegiatan tahunan ini.

Desma Putri (35), salah seorang pengunjung, mengatakan bahwa ia dan keluarganya sengaja datang untuk menyaksikan prosesi Manabang Batang Pisang, yang hanya diadakan sekali setahun.

“Kami juga telah melihat prosesi Maambiak Tanah pada hari Minggu kemarin (7/7/2024) di Simpang Alai Galombang, Kecamatan Pariaman Tengah,” ujarnya.

“Saya dan keluarga biasanya merantau di Pekanbaru. Karena libur sekolah dan bertepatan dengan prosesi Tabuik, kami senang bisa melihat prosesinya sambil mengenalkan budaya Kota Pariaman kepada anak-anak kami. Ini menjadi edukasi berharga bagi mereka untuk diteruskan kepada generasi berikutnya,” sambungnya.

Afri

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest