Pariaman, Investigasi.news – Pemerintah Kota (Pemko) Pariaman, Sumatera Barat menargetkan investasi dari berbagai sektor di daerah itu pada 2024 mencapai Rp61 miliar.
“Untuk mencapai target tersebut kami mempersiapkan sejumlah langkah,” kata Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kota Pariaman, Gusniyetti Zaunit di Pariaman, Jumat 2 Februari 2024.
Ia mengatakan untuk mencapai target tersebut Pemkot Pariaman tidak saja meningkatkan promosi potensi investasi daerah namun juga mempermudah pengurusan perizinan.
Selain itu, lanjutnya Pemko Pariaman juga menerapkan peraturan daerah terkait pemberian insentif bagi investor yang menanamkan modal usahanya di daerah itu
Ia menjelaskan insentif tersebut berupa membantu membuka aliran listrik dan pengaspalan jalan ke lokasi usaha sesuai dengan besaran investasi.
Meskipun investasi terbesar di Pariaman saat ini berasal dari pengembangan perumahan namun Pemkot setempat memfokuskan membuka peluang investasi di bidang pariwisata kepada investor karena daerah itu memfokuskan pengembangan daerah sektor tersebut.
Pihaknya berharap investasi di Pariaman terus meningkat guna meningkatkan perekonomian warga di daerah tersebut.
Sebelumnya, Realisasi investasi di Kota Pariaman, Sumatera Barat pada 2023 mencapai Rp52,1 miliar yang jumlah itu naik sekitar Rp8 miliar dari tahun 2022 yang hanya Rp44,1 miliar.
“Realisasi investasi di Pariaman pada 2023 melebihi target. Target yang diberikan pertamanya sekitar Rp42 miliar, karena target tercapai maka target dinaikkan menjadi Rp50 miliar,” kata Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kota Pariaman Gusniyetti Zaunit di Pariaman.
Ia menyampaikan investasi terbesar di Pariaman berasal dari sektor pengembang perumahan yang mencapai Rp17,6 miliar, lalu diikuti oleh sektor pariwisata yang mencapai Rp12,8 miliar, disusul dari sektor konstruksi yang mencapai Rp2,1 miliar, dan perdagangan Rp10,9 miliar.
Selanjutnya investasi dari sektor industri mencapai Rp4,6 miliar, lalu sektor kesehatan Rp3,3 miliar, sektor pendidikan Rp355 juta, kelautan Rp200 juta, dan lainnya Rp125 juta.
** Afri