Kota Solok. Investigasi.News Pasca audiensi antara walikota Solok H.Zul Elfian Umar dan Masyarakat Sadar Wisata (Masata) kota Solok, menuai kontraversi pendapat dikalangan awak media yang ada.
Seperti yang disampaikan oleh ketua Forum Wartawan Solok (F-Kuwas), Drs.Raunis Natase, Senin, 4 Oktober 2021, di sekretariat F-Kuwas kota Solok, dikatakannya, setiap masyarakat menginginkan adanya destinasi wisata yang defresentatif, sehingga dapat melahir dampak positif untuk daerah dan masyarakat itu sendiri.
Dan untuk mewujudkannya, hanya dapat dilakukan oleh walikota Solok melalui pimpinan OPD terkait, dalam hal itu, kepala OPD harus memiliki kompetensi dan Kapabilitas yang teruji, sehingga mampu melahirkan inovasi untuk pengembangan wisata didaerah setempat.
Menurut Raunis Natase, menjadi sebuah keajaiban, pengembangan wisata dapat dilakukan oleh pihak ketiga, tampa adanya tupoksi yang jelas serta ketersedian dana yang memadai, sementara itu, Dinas Pariwisata daerah setempat telah memiliki semuanya itu, namun pengembangan wisata masih jalan ditempat.
Lebih jauh ketua F-Kuwas menyampaikan, dalam mengembangkan destinasi wisata harus dilakukan secara merata, dan pengembang atau pemerintah daerah setempat harus terlebih dahulu memahami tigak pokok persoalan yang ada.
Diantaranya, Potensi wisata serta landasan teori tentang ke kepariwisataan, dampak dari pengembangan objed wisata, serta landasan teori yang bermuatan peluang usaha.
Dalam audiensi yang dilakukan itu, walikota Solok berharap, Masata dapat mengimplementasikan ide yang berdaya guna yang telah dipaparkannya.
Dan dikatakannya, strategisnya letak kota Solok yang disertai tersedianya sumber daya alam yang memadai, merupakan peluang besar untuk mendongkrak PAD dari Kepariwisataan, namun hal itu hanya dapat dilakukan oleh tangan tangan terampil yang memiliki kemampuan dan dasar ilmu dibidang Pariwisata.
(914)