Limapuluh Kota, investigasi.news-Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK) Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P. memaparkan kepada para pendidik serta siswa-siswi Pondok Pesantren Al-Kautsar Muhammadiyah agar senantiasa menyeimbangkan ilmu akhirat dan ilmu dunia serta mengajak para pendidik agar memperhatikan rumus 5C dalam mendidik para siswa yaitu critical thinking, creativity, communication skill, collaboration dan confidence. Hal ini disampaikannya saat melakukan kunjungan silaturahmi serta peletakan batu pertama pembangunan asrama Pondok Pesantren Modern Al Kautsar Muhammadiyah pada hari Jum’at (04/03/2022).
Didampingi Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Dt.Bandaro Rajo juga dihadiri oleh Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumbar Yusri, Ketua DPRD Kab. Lima Puluh Kota Deni Asra, S.Si, Kapolres 50 Kota AKBP Trisno Eko Santoso, S.I.K., Dandim 0306/50 Kota Letkol. Inf. Mochammad Denny Nurcahyono, S.H, M. Han serta Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Ir Nurmis Madiati.
Lebih rinci Menteri Muhadjir menjelaskan, pendidik harus mengajak siswa berfikir kritis tentang segala hal yang dapat saja bertentangan dengan aturan dan ketentuan yang berlaku. Ilmu harus digali secara lebih luas dan mendalam, sesuai konteks, tetapi harus tetap kuat memegang akidah. Lebih lanjut, ia mengatakan kreativitas juga harus ditunjukkan sepanjang waktu dengan cara membuat terobosan dan menciptakan suatu inovasi yang baru.
Lebih dalam Menteri Muhadjir menyatakan bahwa disamping memiliki jaringan luas dan melakukan kerja sama, keterampilan menulis dan berbicara di hadapan publik juga harus dimiliki. “Seseorang tidak akan kelihatan cerdas jika tidak bisa menyampaikan pola pikirnya dengan baik”, ucapnya. Selanjutnya ia mengatakan kolaborasi sangat dibutuhkan saat sekarang, terlebih jika kolaborasi yang diciptakan dapat membawa manfaat baik bagi masyarakat.
Terakhir Menteri Muhadjir mengatakan jika semua komponen 4C telah diberikan oleh pendidik tetapi tidak ditanamkan komponen terakhir yakni rasa percaya diri, hal tersebut akan terasa sia-sia. “Kepercayaan diri menjadi faktor penting dalam tumbuh kembangnya para siswa”, tutup Menteri Muhadjir. Hms/Yon