Padang, Investigasi
Menanggapi situasi terkini dan mengganasnya sebaran Corona Virus Disease19 dan angka kematian Covid19 di Indonesia menjadi perhatian serius Organiasi Banteng Muda Indomesia (BMI) Sumatera Barat.
Menyikapi hal ini, BMI Sumbar yang dikomandoi Dian Ikhwan, dan kawan-kawan melakukan aksi turun kejalan sosialiasi bahaya dari virus corona jenis varian Delta yang mengganas di wilayah Jakarta, Jawa Barat hingga Kepulauan Bali.
“Ini sangat serius, varian corona ini menyerang semua kalangan baik dewasa maupun anak-anak, kita tidak boleh anggap sepele dan remeh, kita harus waspada, mawas diri serta mematuhi protokol kesehatan setiap saat dalam beraktifitas,” Ujar Dian Ikhwan eks aktifis kampus Unand ini disela sela membagikan masker kepada sopir angkot, Jumat siang (2/7).
Dijelaskan Dian Ikhwan, BMI Sumatera Barat berupaya membagikan masker gratis kepada masyarakat di kota Padang sebagai upaya melindungi diri dari bahaya Covid 19. “Kita bagikan masker ini agar warga jangan lengah, Covid masih ada disekitar kita”, Ujar Dian Ikhwan.
Kegiatan aksi bagi-bagi masker yang dilakukan BMI Sumbar ini menyasar warga kota Padang yang sedang melaksanakan aktifitas keseharian di Kota Padang, kegiatan tersebut dipusatkan di seputaran simpang Presiden lampu merah samping kantor DPRD Sumbar.
Kegiatan aksi kemanusiaan untuk menjaga kesehatan yang dilakukan oleh BMI Sumbar ini dimulai pukul 10.00WIB pagi hari hingga pukul 11.30 WIB menjelang Jum’atan.
Koordinator aksi kemanusiaan dan kesehatan BMI Sumbar, Hardi Hidayat menjelaskan aksi yang dilakukan oleh BMI Sumbar adalah membagikan 500 paket masker serta pamflet edukasi tentang Covid19 kepada masyarakat pengguna transportasi di Kota Padang.
Dikatakan Hardi Hidayat, tujuan pelaksanaan kegiatan aksi kemanusiaan BMI Sumbar ini dimaksudkan untuk menghimbau kepada masyarakat Sumbar untuk kembali membiasakan diri menggunakan masker saat bepergian keluar rumah di kala Pandemi yang belakangan ini mulai memasuki periode second wave. Ujarnya.
Ditegaskan oleh Hardi Hidayat, sebagaimana diketahui bahwa situasi terkini di Jawa & Bali sudah memasuki PSBB ketat yang akan dilaksanakan mulai 3 Juli 2021. ini menurutnya perlu dicermati, bahwa ada alasan tertentu yang menyebabkan pengetatan diwilayah ini oleh satuan gugus tugas dan pemerintah.
Untuk itu ia berharap dan rekan-rekannya di BMI Sumbar, bahwa pemberlakukan PSBB Ketat di Jawa Bali tidak harus menular hingga di Sumbar yg akan mengakibatkan kegiatan ekonomi masyarakat Sumbar dan kota Padang khususnya menjadi terhambat yang mengakibatkan daya beli masyarakat menjadi lemah. Tegasnya.
Untuk itu ia menghimbau, semua pihak di Sumbar, dalam upaya mewujudkan ini, diperlukan kerjasama seluruh komponen masyarakat termasuk Ormas untuk saling mengingatkan pentingnya memakai masker dan melaksanakan protokol kesehatan yang berkelanjutan.
Dengan kegiatan ini diharapkan masyarakat kembali membiasakan diri memakai masker, tetap menjalankan protokol kesehatan dengan mencuci tangan, menjaga jarak dan segera mengikuti program vaksin gratis oleh pemerintah.
(Tim)