Padang, investigasi.news – Pelaksanaan Salat Idul Adha 1443 H di Plaza Kantor Pusat PT Semen Padang, Minggu (10/7/2022) diikuti seribuan lebih jamaah.
Bertindak sebagai Khatib pada Salat yang dimulai pukul 07.30 itu, H.Muhammad Fadhil Abrar, Lc, dan imam, Ustad Rico Febrianto.
Pelaksanaan Salat Idul Adha itu terselenggara atas kerja sama Panitia Tetap Syiar Agama Islam PT Semen Padang dengan
Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kelurahan Indarung.
Tampak hadir dalam deretan jamaah, Direktur Direktur Utama PT Semen Padang Asri Mukhtar, Direktur Keuangan dan Umum, Oktoweri, mantan Dirut PT Semen Padang, Benny Wendri, Kepala Departemen Komunikasi dan Hukum Perusahaan, Iskandar Z Lubis, para staf pimpinan dan karyawan Semen Padang Group, serta masyarakat lingkungan perusahaan.
Direktur Keuangan PT Semen Padang mewakili manajemen dalam sambutannya mengharapkan jamaah untuk mendoakan umat muslim yang kini tengah menunaikan ibadah haji di tanah suci agar diterima amal ibadahnya dan menjadi haji mabrur.
Ia juga berharap kepada masyarakat Lubuk Kilangan dan sekitarnya untuk mendoakan PT Semen Padang beroperasi dengan sukses.
Pada Idul Adha tahun ini, katanya, PT Semen Padang telah menyalurkan bantuan 29 sapi kurban untuk masyarakat lingkungan.
“Apabila perusahaan sukses operasionalnya, program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan tentu akan terus disalurkan perusahaan untuk masyarakat lingkungan, ” kata Oktoweri.
Khatib, H.Muhammad Fadhil Abrar, Lc, dalam khutbahnya berjudul Memetik Hikmah Idul Adha 1443 H & Keteladanan Nabi Ibrahim AS, mengingatkan untuk bersyukur kepada Allah tahun ini bisa menjalankan ibadah Idul Adha dengan damai walaupun, sempat terjadi perbedaan dalam selisih hari. “Setidaknya ini menjadi langkah awal kita untuk bisa bersatu dalam perbedaan,” katanya.
Tujuan dari persatuan umat adalah melahirkan umat yang terbaik di sisi Allah, langkah-langkah untuk menjadi umat terbaik, yakni Ta’ruf (Saling mengenal antara umat), Tafahum (Saling memahami sebuah perbedaan). Ta’awaun (Saling bekerjasama) bekerjasama adalah hasil ta’aruf dan tafahum yang sempurna, saling berlapang dada dalam perbedaan khilafiyah dan saling berjalan bersamaan dalam hal yang disepakati.
“Dari ta’awun ini akan lahir amar ma’ruf nahi mungkar yang mengangkat derajat umat ini di sisi Allah swt,” ulasnya.
Selanjutnya, khatib menekankan beberapa suri Tauladan yang mesti dicontoh dari nabi Ibrahim as. Yakni, hikmah Keteladaan Nabi Ibrahim ingin hidup dan wafat menjadi orang baik. Hikmah Ketegasan Nabi Ibrahim dijalan yang benar untuk membela agama Allah, walaupun harus berjuang sendiri di bakar Api. Dan bagaimana kekuatan iman beliau kepada Allah swt. Hikmah Nabi Ibrahim mendidik generasi setelahnya, dengan menjadikan generasi yang mendirikan Shalat
Pada kesempatan itu, khatib juga mengajak untuk tetap berqurban semasa hari Tasyrik kedepan bagi yang mampu.
Mengutip HR Ibnu Majah, dari ‘Aisyah, Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah pada hari Nashr manusia beramal suatu amalan yang lebih dicintai oleh Allah daripada mengalirkan darah dari hewan qurban. Ia akan datang pada hari kiamat dengan tanduk, kuku, rambut hewan qurban tersebut. Dan sungguh, darah tersebut akan sampai kepada (ridha) Allah sebelum tetesan darah tersebut jatuh ke bumi, maka bersihkanlah jiwa kalian dengan berkurban.” ***