Padang, Investigasi.news – Cegah Keterlambatan diagnosis kanker Paru, Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FK UNAND/ RS Dr M Djamil Padang Gelar Pelatihan skrining dan deteksi dini Kanker Paru bagi dokter layanan Primer Se Kota Padang.
Angka Kematian yang tinggi dan kelangsungan hidup pasien rendah masih menjadi permasalahan serius dalam penanganan kanker paru, hal ini salah satunya disebabkan oleh keterlambatan diagnosis. Deteksi dini Skrinning kanker paru bertujuan untuk menemukan kanker paru pada tahap awal sebelum gejala muncul, sehingga pengobatan dapat dimulai lebih cepat dan memiliki peluang kesembuhan yang lebih tinggi, hal ini disampaikan oleh dr. Sabrina Ermayanti SpP(K) dalam Acara Pelatihan skrining dan deteksi dini Kanker Paru bagi dokter layanan Primer Se Kota Padang, berlangsung Senin, 5 Agustus 2024, di Hotel truntum Kota Padang.
Hadir juga dalam pembukaan acara tersebut, Dekan Fakultas Kedokteran universitas Andalas, Prof. Dr. dr. Afriwardi, SH,. MA, Sp. KO Subsp, APK (K), Direktur RSUP DR M Djamil padang yang diwakili oleh Direktur SDM, Pendidikan, dan Penelitian, dr. Budi Pratama Arnovian, SpB, SpBA (K), Kepala Dinas kesehatan Provinsi Sumatera Barat, yang diwakili Oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian penyakit Dinas Kesehatan Provinsi, dr Riena Sovianty M. Kes, Executive Director di Indonesian Association for the Study on Thoracic Oncology (IASTO), Prof. Dr. Elisna Syahruddin SpP (K), dan hadir pula Kepala Departemen Pulmonologi dan Kedokteran respirasi FK Unand, dr Afriani Sp P (K), yang juga menjadi salah satu narasumber dalam acara ini.
Dekan Fakultas kedokteran Universitas Andalas, Prof Dr, dr, Afriwardi, Sp.Ko (K), dalam sambuatannya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang sudah berpartisipasi dalam terselenggaranya acara Pelatihan Deteksi dini dan Screning Kanker paru bagi dokter umum se Kota Padang ini, kehadiran dokter Puskesmas diharapkan kedepannya mampu melaksanakan skrining seputar kanker paru, sejawat dokter umum Puskesmas harus mampu memanfaatkan moment ini sebagai Upaya meningkatkan kemampuannya dalam deteksi dini dan Screning kanker paru, dalam upaya memberikan kualitas layanan yang baik dalam penanganan Kanker Paru, Kedepan kita melalui Departemen Pulmonologi dan Kedokteran respirasi juga merencanakan pembukaan program studi Subspesialis Onkologi, semoga kedepannya apa yang sudah kita rencanakan bisa direalisasikan secepatnya.
Sementara Direktur SDM, Pendidikan, dan Penelitian RSUP DR. M Djamil Padang dr. Budi Pratama Arnovian, SpB, SpBA (K), dalam sambuatannya menyatakan bahwa acara ini terlaksana di waktu yang tepat yaitu bersamaan dengan Moment Hari Kanker paru sedunia yang diperingati setiap tanggal 1 Agustus 2024, ditambahkan Oleh Dokter bedah Anak ini, bahwa kanker Paru merupakan penyebab kematian utama diseluruh dunia, angka kematian tinggi diakibatkan oleh keterlamabatan penanganan, dan deteksi dan diagnosis yang terlambat, disinilah peranan dokter layanan primer nantinya.
Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Barat, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian penyakit Dinas Kesehatan Provinsi, dr Riena Sovianty M. Kes, Skrining dan deteksi dini penting untuk menemukan kanker paru sedini mungkin dapat meningkatkan keberhasilan pengobatan Kanker Paru, kami sangat berterimakasih atas kepedulian Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi dalam membuat acara yang bermanfaat ini, diharapkan para peserta pelatihan yang terdiri dari Dokter layanan Primer menemukan sedini mungkin kasus kanker paru dan melakukan pengobatan secara baik
Executive Director di Indonesian Association for the Study on Thoracic Oncology (IASTO) Prof. Dr. dr. Elisna Syahruddin, Sp.P(K), Ph.D yang juga menjadi narasumber dalam acara ini mengatakan, Indonesia memiliki beban kesehatan besar untuk tatalaksana kanker paru tapi kematian akibat kanker paru tetap tinggi. Salah satu faktor tingginya angka kematian ini adalah Sebagian besar penyakit didiagnosis pada tahap lanjut.
Kedepan kita juga sudah melakukan advokasi dengan Program BPJS agar Pelayanan Kesehatan Para terduga kanker paruyang memiliki skor kuisoner yang tinggi bisa dilayani dengan Pelayanan Low Dose Computed Tomography (LDCT), sehingga diharapkan benar mampu menurunkan angka kematian akibat kanker paru sedini mungkin, tutupnya.
Daji