Padang, Investigasi.news – Fraksi Partai Gerindra DPRD Sumatera Barat meminta pemerintah provinsi (pemprov) setempat transparan kepada publik terkait sejumlah proyek pembangunan yang mangkrak pada 2021.
Ketua fraksi Gerindra DPRD Sumbar Hidayat di Padang, Selasa (04/01) mengatakan masih terdapat sejumlah proyek yang mangkrak seperti pembangunan lanjutan Main Stadion, pembangunan Gedung Kebudayaan yang disinyalir hanya delapan persen kemudian penyelesaianan pagar gedung DPRD sekitar 50 persen.
“Sejumlah proyek masih mangkrak, kami meminta umumkan kepada publik penyebab dan kendalanya. Umumkan juga kepada publik rekanan yang telah melakukan kontrak namun tidak melaksanakan pekerjaannya sampai tuntas,” kata dia.
Selanjutnya beberapa kegiatan pengadaan barang jasa seperti pengadaan mesin jahit rekanan yang tidak sesuai spesifikasi, pengadaan itik yang tidak sesuai ketentuan (kendang, vaksin tidak ada) dan pengadaan sapi yang tidak lengkap serta sudah ada yang mati.
Menurut dia lemahnya eksekutif kontrol dalam memastikan pelaksanaan program dan kegiatan yang dibuktikan tidak optimalnya pelaksanaan beberapa kegiatan.
Ia mencontohkan persoalan pengadaan sapi yang tidak terlaksana sesuai dengan seharusnya seperti sapi yang kurus, kambing yang mati mendadak, atau ternak unggas berupa itik yang tidak optimal.
Dirinya mendapatkan laporan misalnya di Kelompok Tani Saiyo Aia Pacah, Kecamatan Koto Tangah bantuan kambing, sakit dan mati mendadak setelah didatangkan baru satu minggu. Dari 40 ekor pengadaan, 12 diantaranya mati.
Kemudian di Kelompok Tani Tuah Sakato, Kuranji sejumlah sapi bantuan yang diterima sangat kurus dan ini seharusnya tidak perlu terjadi, jika pelaksanaan pekerjaan dilakukan dengan sistem yang bagus, dan ada pendampingan.
“Fraksi Gerindra meminta kasus ini diusut tuntas dan rekanannya ditindak sesuai ketentuan yang berlaku. Umumkan kepada publik dalam rangka standar dan transparansi publik,” kata dia.
Dirinya meminta gubernur memperkuat sistem dan mekanisme eksekutif kontrol di jajaran pejabat struktural dan fungsional dalam rangka memastikan pencapaian hasil optimal terhadap pelaksanaan program dan kegiatan,terutama untuk pelaksanaan program program unggulan di sektor pertanian yang anggarannya membengkak luar biasa dibandingkan tahun tahun sebelumnya.
“Untuk pelaksanaan efektifitas eksekutif kontrol kita menyarankan adanya delegasi kepada Wakil Gubernur untuk melaksanakan monitoring atas program dan kegiatan strategis daerah agar tidak terjadi lagi kasus-kasus proyek mangkrak dan tak sesuai spesifikasi,” kata dia. Butet Hsb