Padang Panjang, investigasi.news — Ditandai dengan menabuh gendang bersama Penjabat (Pj) Wali Kota, Sonny Budaya Putra, A.P, M.Si dan Forkopimda, Kejaksaan Negeri (Kejari) Padang Panjang luncurkan Aplikasi Sistem Informasi Restorative Justice Plus (Si Rajo Labiah) atau RJ+, di Hall Lantai III Balai Kota, Kamis (7/12).
Forkopimda yang hadir di antaranya, Ketua DPRD, Mardiansyah, S.Kom, Kapolres, AKBP Donny Bramanto, SIK, perwakilan Kodim 0307/TD. Turut hadiri ketua LKAAM, Datuak Pandak, Ketua Baznas, Syamsuarni, S.Ag dan kepala OPD terkait lainnya.
Dalam sambutannya, Kepala Kejari, Jerniaty, M.H mengatakan, program Si Rajo Labiah ini bertujuan menjadikan mantan pelaku tindak pidana bisa diterima kembali masyarakat sekitarnya, dan membantu mencarikan solusi untuk modal usaha.
“Tujuan kita di sini agar menjadikan mantan pelaku pidana ini bisa membuka usaha lagi. Mengingat mereka selama menjadi tahanan tidak ada pemasukan. Untuk itu kita bekerja sama dengan beberapa lembaga. Salah satunya BLK (Balai Latihan Kerja) sebagai tempat pelatihan. Ini juga berguna mengurangi kemiskinan khususnya di Padang Panjang,” ujarnya.
Sementara itu, Pj Wako Sonny menyampaikan, beberapa waktu lalu Kejari sudah melakukan Perjanjian Kerja Sama bersama Pemko dan lembaga terkait lainnya yang merupakan bentuk sinergitas dan kolaborasi antara pihak-pihak yang dimaksud untuk melaksanakan program RJ+ ini.
“Untuk itulah melalui sinergitas dan kolaborasi ini, masing-masing kita mengambil peran melaksanakan program RJ+ ini dengan baik. Memberi nilai manfaat bagi para pelaku atau tersangka yang notabene mungkin saja adalah warga kita, atau saudara, kerabat maupun anak kemenakan kita,” tuturnya.
Ia juga berharap program ini berjalan lancar sesuai rencana, dan benar-benar memberi manfaat kepada klien. Sehingga RJ yang humanis tersebut dapat terwujud seutuhnya. (shintia/kamal)
