Padang Panjang, investigasi.news — Indeks Perkembangan Harga (IPH) Kota Padang Panjang pada minggu keempat November 2023, berdasarkan data BPS, berfluktuasi sedang diangka 4,177. Komoditas utama yang berkontribusi untuk fluktuasi ialah cabai merah, bawang merah dan udang basah.
Hal ini mengemuka pada Rapat Pengendalian Inflasi antara Pemerintah Daerah dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) secara daring lewat Zoom Meeting, Senin (27/11) di ruang VIP Balai Kota. Rapat dihadiri Penjabat (Pj) Wali Kota, Sonny Budaya Putra, A.P, M.Si, Pj Sekdako, Dr. Winarno, M.E dan pejabat terkait lainnya.
Kabag Perekonomian dan Sumberdaya Alam Setdako, Putra Dewangga, S.S, M.Si menyampaikan, secara umum pada minggu keempat ini, harga 51 komoditas relatif stabil. Fluktuasi terjadi pada 14 komoditas. Sembilan komoditas mengalami kenaikan harga dan lima komoditas alami penurunan harga.
Komoditas utama yang mengalami kenaikan harga, ujarnya, daging ayam broiler naik sebesar Rp375 (1,53%) dari Rp24.500 menjadi Rp24.875/kg. Telur ayam ras naik Rp200 (0,71) dari Rp28.000 menjadi Rp28.200/kg.
Kemudian, cabai rawit naik sebesar Rp5.000 (7,14%) dari Rp70 ribu menjadi Rp75 ribu/kg (3 minggu berturut-turut). Bawang merah naik sebesar Rp1.875 (6,05%) dari Rp31 ribu menjadi Rp32.875/kg (6 minggu berturut-turut). Serta bawang putih naik sebesar Rp1.375 (4,09%) dari Rp33.625 menjadi Rp35.000/kg.
Adapun komoditas utama yang mengalami penurunan harga yaitu cabai merah sebesar Rp375 (-0,49%) dari Rp76.375 menjadi Rp76 ribu/kg (pertama kali turun dalam 6 minggu terakhir).
Sedangkan komoditas utama lain yang relatif stabil, di antaranya beras kualitas I Rp17.000/kg, beras kualitas II Rp16.000/kg, beras kualitas III Rp15.000/kg. Gula pasir Rp18.000/kg, daging sapi Rp142.500/kg, minyak goreng curah stabil pada harga Rp15.000/kg, dan ikan kembung Rp65.000/kg.
“Komoditas cabai merah minggu ini mengalami penurunan harga disebabkan adanya pasokan dari Medan dan lancarnya jalur distribusi. Namun kebijakan untuk mengendalikan harga cabai merah terus dilakukan,” jelasnya.
Pj Wako Sonny mengatakan, Pemko merancang Gerakan Tanam Cabai di pekarangan dan Kelompok Wanita Tani (KWT) yang aktif. Dengan memperhitungkan masa tanam agar produksi cabai di Padang Panjang dapat berkesinambungan.
Pemanfaatan Belanja Tidak Terduga (BTT), sebut Sonny, juga diperlukan guna upaya pengendalian inflasi. Seperti melanjutkan operasi pasar beras setiap Jumat di Pasar Pusat, termasuk Warung Sembako Murah, kerja sama Dinas Perdakop UKM dengan Bulog dan Koperasi Serambi Mekkah.
Sebagai respon terhadap kenaikan harga pada beberapa komoditas strategis tersebut, Pemko akan melaksanakan operasi pasar khusus bagi masyarakat kelompok lansia dan disabilitas terpilih. (harris/kamal)