Mendagri Tito Minta Pemko Sosialisasikan Terkendalinya Inflasi ke Masyarakat

More articles

spot_img

Padang Panjang, investigasi.news– Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian minta Pemerintah Daerah, termasuk Pemko Padang Panjang agar sosialisasikan inflasi kepada masyarakat bahwa inflasi di Indonesia sudah terkendali oleh Pemerintah.

Hal tersebut disampaikan saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi melalui Zoom Meeting di Ruang VIP Balai Kota, Rabu (3/5). Hadir Asisten II Setdako Ewasoska, S.H, Forkopimda, kepala OPD terkait, kabag Perekonomian dan SDA Setdako dan undangan lainnya.

Disampaikan Tito, untuk saat ini Inflasi Indonesia pada Maret lalu sebesar 4,33%. Indonesia peringkat 145 dari 186 negara di dunia. Sedangkan inflasi Sumatera Barat (Sumbar) pada April sebesar 5,24% (peringkat 5 tertinggi). Inflasi Kota Padang sebesar 5,28% (peringkat 9 tertinggi).

Khusus Padang Panjang mengacu kepada inflasi Kota Bukittinggi dengan inflasi April 4,98% (year of year/yoy). Kota Bukittinggi menjadi kota ke-72 dari 77 kota yang mengalami inflasi di Indonesia.

Sementara itu Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono menyampaikan, inflasi Ramadan dan Lebaran lebih rendah dibandingkan Ramadan dan Lebaran tahun lalu. Inflasi pangan juga dapat ditekan yang ditopang aktivitas panen raya padi dan komoditas holtikultura sepanjang Maret dan April.

Selain itu untuk indeks perkembangan harga (IPH), sebagian besar kabupaten/kota non-IHK mengalami penurunan IPH pada April, khususnya di Pulau Jawa dan Sumatera.

“Adapun beberapa komoditi yang menaikkan IPH di antaranya beras, telur ayam ras, daging ayam ras, dan minyak goreng. Sebaliknya komoditi yang menurunkan IPH adalah cabai merah, cabai rawit dan bawang merah,” katanya.

Sementara itu Kabag Perekonomian dan Sumberdaya Alam Setdako, Putra Dewangga, S.S, M.Si menyampaikan, selama Ramadan dan Idul Fitri harga pangan strategis relatif terkendali di Kota Padang Panjang.

Ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan Pemko untuk pengendalian inflasi selama Ramadan dan Idulfitri. Di antaranya, pemantauan harga dan ketersediaan 51 komoditi pangan di Pasar Pusat, rakor Inflasi dengan Kemendagri, evaluasi pelaksanaan mingguan dipimpin sekretaris daerah, kunjungan TPID ke Bulog Cabang Bukittinggi.

“Ada juga Toko Pengendali Inflasi (Warung Pangan Murah) kerja sama Dinas Perdagangan, Koperasi UKM dengan Koperasi Serambi Mekkah dan Bulog Cabang Bukittinggi. Bazar murah dan Gerakan Koperasi Berbagi di Gedung M. Sjafei. Penyaluran bantuan beras tahap I dari Bapanas. Penyaluran bantuan sembako untuk lansia dan disabilitas. Gerakan Pangan Murah (GPM) bekerja sama dengan TTIC Sumbar dan pekan Pengendalian Inflasi Kota Padang Panjang,” sampainya.

Selain itu, tambahnya, ada juga kegiatan yang diselenggarakan secara mandiri oleh OPD, PKK, organisasi masyarakat yang menyalurkan berbagai paket bantuan bagi masyarakat yang membutuhkan.

“Khusus pada minggu keempat April, IPH Padang Panjang saat ini diangka 2,8. Terjadi penurunan harga. Dengan komoditi penyumbang penurunan harga utama adalah cabai merah, beras, bawang dan minyak goreng,” ungkapnya.

Ke depan, katamya, akan dilaksanakan evaluasi rencana kelanjutan Gerakan Tanam Cabai (panen raya dan lomba antar KWT). “Serta upaya Pemerintah Kota mengatasi dampak sangat rendahnya harga cabai, khususnya untuk petani,” tuturnya. (cigus/kamal)

spot_img

Latest

spot_img