Padang Panjang, investigasi.news – Menjelang Ramadhan 1445 H yang tinggal hitungan hari Pasokan Beras di pasar Padang panjang membludak, hal itu dikarenakan Petani sudah banyak yang panen.
Seperti dikatakan Mansurwan, Dt. Bagindo Malano salah satu pedagang beras di pasar Padang panjang, memang tiga bulan yang lalu terjadi kelangkaan beras, itu disebabkan karena memang petani di kampung-kampung gagal panen disebabkan erupsi gunung Marapi.
“Terjadinya kelangkaan beras tiga bulan yang lalu, itu disebabkan karena erupsi gunung Marapi sehingga banyak petani gagal panen” katanya ditemui Senin (04/03) pagi ditokonya.
Akibat kejadian itu terjadi pasokan beras kepasaran turun dan berimbas pada kenaikan harga beras.
Kalau sekarang, petani sudah banyak yang panen dan ketersediaan beras pun hingga lebaran idul Fitri mendatang terpenuhi.
Kalau hanya memenuhi kebutuhan masyarakat Batipuh X koto, menurut saya terpenuhi dan akan terjadinya kelangkaan beras seperti daerah lain, tak terjadi” sebutnya.
Kita bisa lihat dengan banyaknya petani yang panen sekarang, pasokan beras dipasaran saja banyak, belum lagi bagi pedagang yang memiliki gudang beras, jadi kalau untuk beras saya rasa tidak terjadi kelangkaan.
Untuk harga beras dipasaran, memang masih berkisar, kalau beras premium dengan harga Rp. 17.000/kg, kalau yang standar kebutuhan Rumah Tangga sekitar Rp. 16.000/kg, dan ini kalau saya rasa habis lebaran sudah stabil lagi” tandasnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Padang Panjang Ade Nafrita menyebut ketersediaan beras di kota Padang panjang dalam rangka menghadapi puasa dan lebaran cukup tersedia di pasaran.
“Dari data dan prognosa ketersediaan beras di kota padang panjang dalam rangka menghadapi puasa dan lebaran cukup tersedia. Ketersediaan ini baik berasal dari produksi padang panjang maupun pasokan dari daerah sekitar.” Katanya dihubungi melalui pesan whatsapps ke ponselnya Jum’at (01/03) siang yang diteruskan ke investigasi.news
Dari prognosa neraca pangan yang dianalisa, jelasnya, kita surplus untuk beras. Pada bulan maret surplus sekitar 35,14 ton dan April sekitar 88 ton.
Artinya, Surplus ini berdasarkan angka produksi dalam daerah maupun datang dari daerah sekitar” terangnya. Km